El Nino moderate hingga Januari 2024, Musim Hujan Akan Terlambat Kemungkinan Periode Maret dan April 2024

Selasa 19-09-2023,14:13 WIB
Reporter : Aman Santoso
Editor : Andri Irawan

RASELNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa pada tahun 2023/2024, musim hujan di Indonesia akan datang lebih lambat dari biasanya.

Meskipun demikian, curah hujan selama periode musim hujan tersebut diperkirakan akan berada dalam kisaran normal. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan hal ini dalam sebuah konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024.

BACA JUGA:Kemarau dan El Nino Hantam Bengkulu, Ribuan Hektar Sawah Kekeringan, Produksi Padi Turun 30 - 40 Ribu Ton

BACA JUGA:Dampak Kemarau Disertai El Nino di Bengkulu, Sawah Kekeringan, Sawit Ngetrek, Ini Penjelasan BMKG

Menurut Dwikorita, awal musim hujan umumnya terkait erat dengan peralihan angin dari Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia).

Prediksi BMKG menunjukkan bahwa Angin Timuran diperkirakan akan tetap aktif hingga bulan November 2023, terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diperkirakan akan datang lebih lambat dari biasanya.

BACA JUGA:Kemarau Disertai El Nino Mencekik, Tiga Sektor Ini Terdampak Langsung, Kerawanan Pangan Mengancam

BACA JUGA:Kemarau Diserati El Nino di Bengkulu, Belasan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen, Seperti Ini Kondisinya

Saat ini, beberapa Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah mulai mengalami musim hujan. Ini termasuk sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.

Selanjutnya, musim hujan akan menyebar ke wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, diikuti oleh Kalimantan, Jawa, dan secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.

BACA JUGA:Kemarau Berbarengan El Nino Tak Selalu Berdampak, Ada Sisi Positifnya, Ini Penjelasan Ahli

BACA JUGA:El Nino Mulai Berdampak di Bengkulu, Sawah Kekeringan dan Kelapa Sawit Ngetrek, Petani Mulai Menjerit

Dwikorita juga mencatat bahwa sejak pertengahan bulan Mei 2023, gangguan iklim El Nino telah berkembang menjadi El Nino moderat pada akhir Juli 2023, dengan nilai Indeks El Nino mencapai +1.504 pada saat ini.

Kondisi El Nino moderate ini diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun 2024.

BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Pernyataan Kemenkes, El Nino Berpengaruh Terhadap Kasus DBD, Warga Bengkulu Siaga

BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan

Di Samudera Hindia, berdasarkan pemantauan anomali suhu muka laut, terdeteksi adanya kondisi IOD Positif dengan indeks saat ini sebesar +1.527.

Kondisi IOD Positif ini diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun 2023. Gabungan fenomena El Nino dan IOD (+) ini berpotensi mengurangi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Gawat! Ancaman El Nino dan Kemarau Di Indonesia Kian Nyata, BMKG Keluarkan Peringatan Ini

Kategori :