BACA JUGA:Daerah di Bengkulu ini Dirancang Jadi Kawasan Wisata Kelas Dunia, Ini Nama Daerah dan Programnya
Kedua jenis truffle ini, T. melanosporum dan T. magnatum, masuk dalam famili Tuberaceae dalam kerajaan fungi Ascomycota dengan ordo Pezizales, menurut klasifikasi yang lebih spesifik.
Dalam hal pola hidup, fungi dari genus Tuber sebenarnya mirip dengan jamur biasa. Namun, yang membedakan adalah truffle hitam hanya tumbuh di bawah tanah, tidak bisa berkembang biak di permukaan.
Secara morfologi, truffle hitam memiliki tubuh bulat dengan diameter sekitar 10 cm. Buahnya berwarna cokelat tua dengan bintik-bintik kecil yang membentuk pola tertentu.
BACA JUGA: Anti Nganggur! 10 Kursus yang Dibutuhkan Dunia Kerja dan Bergaji Tinggi
Meskipun buah truffle hitam tidak terlalu berat jika diukur, spesies ini bisa mencapai berat hingga 1,277 kg (sekitar 2,82 lb) di alam liar.
Dalam keadaan muda, daging truffle hitam berwarna putih, tetapi warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dan cokelat saat matang.
Spora dari T. melanosporum biasanya berbentuk elips dengan ukuran 22 - 55 mikrometer. Spora ini berwarna cokelat tua dan dilapisi oleh lapisan besar yang disebut peridium.
BACA JUGA:7 Toilet Unik dan Tak Lazim di Dunia, No 4 Tak Nyaman, No 6 Sayang Digunakan
Truffle hitam memiliki aroma yang khas, menciptakan wewangian campuran semak belukar, stroberi, tanah basah, buah kering, dan cokelat. Rasanya agak pahit dan pedas.
Truffle hitam tumbuh di kedalaman 5 - 50 cm di sekitar pohon-pohon pinus, oak, ek, dan hazel. Di belahan utara bumi, mereka berbiak dari April hingga Juni dan dipanen dari November hingga Maret.
Sejarah Penyebaran Truffle Hitam di Dunia
Kata "truffle" telah dikenal sejak abad ke-20 SM dan berasal dari Bahasa Latin "tuber," yang artinya "membengkak" atau "benjolan."
BACA JUGA:Malahayati Laksamana Perempuan Pertama di Dunia, Berasal Dari Aceh, Begini Spekterjangnya
Seiring penyebaran truffle di Eropa, sebutannya berubah menjadi "tufer," disertai dengan julukan yang berbeda di berbagai negara. Misalnya, di Kroasia, disebut "Tartuf," di Denmark "Troffel," di Italia "Tartufo," dan di Polandia "Trufla."
Awalnya, truffle hitam digunakan sebagai penyedap makanan. Popularitasnya meningkat ketika rempah-rempah dari Timur mulai ditinggalkan pada abad ke-18.
Pada tahun 1780, truffle menjadi sangat populer di Paris, Perancis. Mereka diimpor dari daerah asalnya yang dijaga kerahasiaannya oleh pemerintah.
BACA JUGA:Mobil Termahan di Dunia, Hanya Ada 3 Unit, Harganya Binin Geleng gelang kepala, Seperti Ini Penampakannya
Sejarah menunjukkan bahwa truffle hitam dan putih adalah makanan yang terbatas bagi golongan bangsawan karena harganya yang sangat mahal, sehingga hanya tersedia untuk konglomerat dan keluarga kerajaan.
Mengapa Harga Truffle Hitam Sangat Mahal?
Selain sulit didapat, pengembangbiakkan truffle adalah salah satu alasan mengapa harga jamur ini sangat tinggi di pasar.
BACA JUGA:Daftar Agama dengan Penganut Terbanyak di Dunia 2023
T. melanosporum memerlukan kondisi lingkungan khusus untuk tumbuh. Mereka hanya dapat berkembang di tempat dengan suhu lembab dan hangat saat siang hari serta dingin pada malam hari.
Proses pertumbuhannya memerlukan waktu yang lama, sekitar 4 - 6 tahun. Waktu panennya sangat singkat, dan truffle mudah membusuk jika dibiarkan terlalu lama di luar tanah.
Di alam liar, pencarian truffle juga tidak mudah. Pemburu memerlukan bantuan binatang dengan indera penciuman tajam, seperti babi atau anjing pelacak.
BACA JUGA:Pertama di Dunia! Robot Humanoid Siap Ambil Alih Tugas Pilot Pesawat
Pengangkatan truffle dari tanah juga memerlukan ketelitian ekstra karena bentuk dan teksturnya yang rapuh. Oleh karena itu, proses panen harus dilakukan dengan hati-hati. (red)