Hanya ada dua jenis tanaman berbunga asli yang tumbuh di Benua Antartika yakni rumput rambut antartika (Deschampsia antarctica) serta lumut mutiara antartika (Colobanthus quitensis).
Tanaman tersebut bisa tumbuh dan bertahan hidup di kawasan bersuhu ekstrem dengan memanfaatkan kotoran penguin yang kaya nitrogen dan nutrisi untuk tumbuh.
BACA JUGA:Arif Gunadi Jabat Walikota Bengkulu, Gubernur Rohidin Sampaikan Pesan Seperti Ini
Namun selama ini dua jenis tanaman itu tidak sesubur seperti saat ini.
Suburnya rumput rambut antartika (Deschampsia antarctica) serta lumut mutiara antartika (Colobanthus quitensis) di Benua antartika menandakan jika matahari sudah bersinar dengan baik di wilayah itu.
Sinar matahari ini dapat menyebabkan pencairan gunung es akan lebih cepat. Kondisi ini bisa memicu terjadinya bencana dan mengancam ekosistem.
BACA JUGA:Panglima Yudo Margono Pantau Baksos Kodim 0408 Bengkulu Selatan-Kaur
Hal inilah yang ditakutkan para ilmuan dunia.
Menurut ahli Nicoletta Cannone dari Insurbia University, bunga yang tumbuh dengan sangat luas di benua antartika disebabkan oleh suhu yang tetap hangat akibat mencairnya es di Antartika.
Dibalik keindahan bunga-bunga ini terdapat pula ancaman karena diperkirakan jika gunung es terus mencair maka seluruh penduduk dunia akan mendapat kesulitan dan ekosistem akan terdampak.
BACA JUGA:Kemarau, Kodim 0408 Bengkulu Selatan-Kaur Bangun Sumur Bor di Kembang Ayun
Para peneliti setuju bahwa pemanasan global jadi salah satu faktor utama tanaman di Antartika tumbuh lebih cepat.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang memengaruhi seperti penurunan populasi hewan seperti anjing laut di Antartika yang menyebabkan itu terjadi. (red)