BACA JUGA:Mitos Jarik Motif Parang Rusak Saat Pernikahan: Kemiskinan Hingga Pertengkaran
Pemerintah memberikan bimbingan kepada petani cara bertani yang baik dan benar. Pemerintah juga menyalurkan bantuan pupuk dan pestisida.
Pembukaan lahan sawah baru terjadi dimana mana, ada yang dilakukan melalui program pemerintah daerah dan ada juga yang dilakukan melalui program nasional dengan melakukan transmigrasi.
Kemudian pemerintah mengembangkan program BIMAS menjadi BIMAS Gotong Royong yang melibatkan peran swasta nasional serta swasta asing.
BACA JUGA:Honda Rilis Matic Baru Pengganti Scoopy, Mesin Lebih Besar, Tampilan Lebih Menawan
BACA JUGA:Beli Rumah KPR BPJS Ketenagakerjaan, Plafon Rp500 Juta, Simak Syarat dan Angsurannya
Program BIMAS Gotong Royong kemudian disempurnakan menjadi Bimas Nasional melalui Keputusan Presiden No 95 Tahun 1969.
Melalui Bimas Nasional, petani memperoleh Intensifikasi Masal (INMAS) serta Intensifikasi Khusus (INSUS). Selain menggerakkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, pemerintah juga menerapakan diversifikasi pertanian dengan menggabungkan teknologi dan pertanian.
Berkat keberhasilan program BIMAS, Indonesia berhasil mencapai swasembada pangan pada tahun 1984.
BACA JUGA:Rambut Kering dan Rontok? Tak Perlu ke Salon, Cukup Pakai Minyak Ini, Dijamin Tebal dan Berkilau
BACA JUGA:Cek Sekarang, 6 Bansos Ini Cair Bulan Oktober 2023, Ada PKH BPNT dan BLT DD
Indonesia yang sebelumnya Impor pangan berubah menjadi negara pengekspor pangan ke sejumlah negara.
Atas keberhasilan itu presiden Indonesia Soeharto diundang Direktur Jenderal Food an Agriculture Organization (FAO), Edward Saouma untuk hadir dalam Forum Dunia pada tanggal 14 November 1985 di Roma, Italia untuk memaparkan keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada pangan.
Pada agenda yang sama di Roma, Italia, Presiden Soeharto atas nama rakyat Indonesia menyerahkan bantuan berupa 100 ribu ton padi kepada korban kelaparan di sejumlah negara Afrika.
BACA JUGA:Kasus Korupsi BPBD Seluma Menjerat Kades, Padahal Baru Dilantik, Ini Perannya
Bantuan tersebut merupakan sumbangan dari kaum petani Indonesia sekaligus menegaskan bahwa negara-negara yang sedang membangun dapat meningkatkan kemampuannya sendiri.