BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Demonstrasi yang digelar perwakilan warga Kecamatan Kedurang dan Kedurang Ilir yang menuntut penuntasan tapal batas antara Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur di Gedung DPRD Bengkulu Selatan pada Senin, 20 Mei 2024 berjalan alot.
Saat hearing di ruangan rapat kerja Sekretariat DPRD, salah seorang perwakilan warga Kedurang yakni Kasrani menyampaikan kekecewaannya atas tanggapan Pemda dan DPRD Bengkulu Selatan yang terkesan tidak peduli dengan permasalahan tapal batas.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gedung DPRD Bengkulu Selatan Diserbu Ratusan Massa
Sebab, sudah beberapa kali warga menyampaikan aspirasi terkait persoalan itu, tapi tidak ada tindakan atau respon yang dilakukan Pemda.
"Kami minta agar persoalan tapal batas ini cepat dituntaskan. Karena selama ini kami merasa pemerintah daerah kurang peduli terhadap permasalahan ini. Makanya hari ini kami datang DPRD untuk meminta DPRD bisa membantu menyuarakan aspirasi kami," ujarnya.
Karena lambannya respon Pemda Bengkulu Selatan, Kasrani menyebut warga Kedurang siap pindah ke Kabupaten Kaur. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang terkesan tidak serius menyelesaikan persoalan tapal batas.
BACA JUGA:Tapal Batas Kecamatan dan Desa di Kaur Berpolemik, Plt Bupati dan Kapolres Turun Tangan, Ini yang Terjadi
"Kalau memang pemerintah (Bengkulu Selatan) tidak bisa menyelesaikan persoalan batas wilayah ini, lepaskan saja kami di Kedurang. Kami gabung ke Kaur saja," tegasnya.
Sebagai tokoh masyarakat Kedurang, Kasrani paham betul sejarah penetapan batas wilayah antara Bengkulu Selatan dan Kaur. Saat itu batas wilayah dua kabupaten itu adalah batas alam yakni Sungai Air Sulau kanan.
Namun seiring berjalannya waktu, batas tersebut bergeser ke wilayah Bengkulu Selatan. Akibatnya wilayah Bengkulu Selatan semakin sempit. Khususnya lahan warga di Kedurang banyak di klaim kabupaten Kaur.
BACA JUGA:Gubernur Diharap Bisa Memfasilitasi Penyelesaian Tapal Batas Seluma-Bengkulu Selatan
"Saat ini patok batas wilayah Bengkulu Selatan dan Kaur sudah bergeser sekitar 3 km mengarah ke wilayah Bengkulu Selatan. Daerah kita jelas dirugikan, ada sekitar 4.500 hektar lahan masyarakat Kedurang yang diklaim masuk Kaur," beber Kasrani. (yoh)