Mengapa Harga Emas Lebih Mahal Dibanding Tembaga, Baja, Aluminium? Berikut Sejarah dan Alasannya

Jumat 02-08-2024,20:10 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

Namun, meskipun komoditas makanan pokok ini punya nilai intrinsik yang dibutuhkan semua orang, makanan pokok seperti gandum, beras, garam, dan lainnya mudah membusuk alias tidak tahan lama. Padahal, manusia punya naluri untuk mengumpulkan kekayaan untuk jangka panjang.

BACA JUGA:Ladang Emas Terbesar di Bengkulu Bukan di Lebong, Ini Lokasinya, Cadangan Emasnya Bisa Puluh Ton

BACA JUGA:Brankas Rumah Toke Sawit di Seluma Dibobol, Uang Rp 1 Miliar dan Emas Hilang

Manusia pernah mencoba menjadikan cangkang kerang yang awet dan tidak bisa membusuk sebagai medium alat tukar perdagangan.

Ini berlaku selama ribuan tahun di Afrika, Timur Tengah, India, bahkan Papua. Masalahnya, seiring dengan perkembangan teknologi, cangkang kerang jadi terlalu mudah didapatkan dan tidak langka lagi.

Jumlahnya terlalu banyak, sehingga nilai cangkang kerang terus merosot dan daya belinya melemah. Selain itu, tidak ada standar nilai yang jelas karena cangkang kerang memiliki banyak jenis di tiap daerah.

Akhirnya, manusia menemukan teknologi untuk mengolah logam dan menemukan bahwa emas memiliki sifat-sifat dasar kimiawi yang cocok untuk dijadikan alat tukar.

BACA JUGA:Pertanda Buruk! Gunung Es Antartika Mencair, Bunga Bermekaran di Gunung Itu, Para Ilmuan Mulai Cemas

BACA JUGA:Investasi DANA eMAS Dijamin Untung banyak, Membuat Saldomu Mengalir Deras, Begini Caranya

Selain emas memiliki keunggulan lain. Pertama, emas tidak gampang bereaksi secara kimia alias tidak bisa berkarat dan tidak bisa membusuk.

Beda dengan besi atau logam lain yang banyak dipakai di industri, yang gampang berkarat, teroksidasi, atau bereaksi secara kimia.

Emas awet sampai puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun. Bentuk emas tidak berubah alias memiliki karakteristik yang ideal menjadi jadi medium penyimpan kekayaan.


Mengapa Harga Emas Lebih Mahal Dibanding Tembaga, Baja, Aluminium? Berikut Sejarah dan Alasannya--freepik.com

Kedua, emas adalah mineral logam yang langka dan tidak gampang ditemui di alam. Tidak seperti gandum, beras, ternak, atau kerang yang bisa dibudidayakan dan mengalami lonjakan suplai yang membuat nilainya menurun.

Emas tidak bisa diciptakan oleh manusia. Harus diambil dari perut bumi dan jumlahnya terbatas. Sebab itulah nilainya bisa terus bertahan bahkan bertumbuh makin mahal dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Curi Emas dan Uang di Tempat Hajatan, Ibu Muda di Bengkulu Selatan Ditangkap Polisi, Ini Kronologisnya

BACA JUGA:4 Air Minum Kemasan Termahal di Dunia, Ukuran 750 ML Dijual Seharga Mobil Mewah

Jumlah manusia yang ingin memiliki emas makin banyak, sementara jumlah emas di dunia tidak bertambah. Karena itulah, dari dulu sampai sekarang harga emas terbukti naik mengalami kenaikan dalam jangka panjang.

Kategori :