Hal ini juga bisa menjadi salah satu penyebab mogoknya mobil di tengah jalan, yang tentu sangat merepotkan.
Jika injektor sudah tersumbat parah, tidak ada cara lain selain membongkar dan membersihkannya. Proses pembersihan ini bergantung pada tingkat keparahan sumbatan, yang dapat diuji menggunakan alat uji injektor.
Pembersihan biasanya dilakukan dengan menyemprotkan cairan pembersih khusus melalui lubang injektor agar kotoran karbon yang menyumbat hilang dan injektor bisa kembali normal.
BACA JUGA:5 Merek Toyota yang Siap Mengguncang Pasar Mobil di Tahun 2024
BACA JUGA:Mobil Baru Ini Siap Geser Mobil Lama di Indonesia, Pesaing BMW X1, Harga Jauh Lebih Murah
Idealnya, injektor harus dibersihkan setiap 10.000 km sekali untuk mencegah penumpukan karbon. Namun sayangnya, pekerjaan ini tidak termasuk dalam servis berkala resmi, sehingga pemilik kendaraan harus menambahkannya sendiri dengan biaya sekitar ratusan ribu.
Pembersihan ini biasanya juga mencakup pembersihan karbon pada mesin. Untungnya, saat ini ada cara lain untuk mencegah atau mengurangi sumbatan pada injektor, yaitu dengan menambahkan cairan pembersih injektor ke dalam tangki bahan bakar.
Cairan ini akan mengalir bersama bahan bakar ke saluran injektor dan membantu membersihkannya. Namun, pembersihan ini hanya dasar dan tidak seefektif pembersihan manual.
BACA JUGA:Ancaman Baru!! Mobil Terbaru yang Dianggap Penerus Isuzu Panther! Kini Lebih Canggih!
BACA JUGA:Toyota Hadirkan 'Adik' Agya, Harga di Bawah 100 Juta, Mobil Terbaru 2024
Setelah injektor dibersihkan, tarikan mesin mobil pasti akan terasa lebih ringan, dan yang paling penting, mobil menjadi lebih irit bahan bakar. (**)