Dulu Murah dan Terjangkau Sekarang Mahal, Ini Penyebab Harga Mobil LCGC Semakin Tinggi

Senin 07-10-2024,11:22 WIB
Reporter : Andri Irawan 01
Editor : Andri Irawan 01

RASELNEWS.COM - Pada era 90-an, mobil adalah barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu. Ini karena harga mobil saat itu sangat mahal, dan mayoritas masyarakat Indonesia masih tergolong kelas menengah ke bawah.

Makanya, kalau ada yang beli mobil baru, biasanya jadi bahan omongan tetangga selama seminggu penuh. Lalu, memasuki awal tahun 2000-an, ekonomi Indonesia mulai membaik.

Mobil pun mulai lebih mudah dijangkau oleh banyak orang, terutama dengan munculnya mobil-mobil seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang harganya relatif terjangkau. Mobil yang tadinya dianggap mewah, perlahan-lahan menjadi barang yang lebih umum.

BACA JUGA:Melihat Masa Depan Suzuki S-Presso di Indonesia, Mobil LCGC Pengganti Karimun Wagon R

BACA JUGA:Teknologi Inggris Hasilk Mobil Cepat, Tenaga Besar dan Hemat Bahan Bakar, LCGC Jepang Lesu


Tahun 2013, produsen mobil meluncurkan mobil LCGC (Low Cost Green Car). Mobil ini menurunkan status mobil dari barang mewah menjadi barang biasa.

Kenapa? Karena harganya saat itu sangat murah untuk ukuran mobil baru. Misalnya, saat Honda Brio Satya diluncurkan tipe E dijual dengan harga Rp117 juta, tipe S Rp111 juta, dan tipe A Rp106 juta.

Selain Honda, ada juga Toyota Agya yang saat itu harganya di bawah Rp100 juta untuk tipe E manual, dan Daihatsu Ayla yang harganya mirip-mirip.

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa LCGC memang dikenal sebagai mobil murah. Jadi, jangan berharap terlalu banyak dari segi kenyamanan.

BACA JUGA: Bikin Honda Brio Mati Kutu, Mobil LCGC Baru Ini Segera Masuk Indonesia, Harga Jual Cuma 150 Juta

BACA JUGA:Daripada Toyota Rush Mending Mobil Ini, Desain Mirip Range Rover, Harga Lebih Murah LCGC

Walaupun begitu, setidaknya kita tidak kehujanan atau kepanasan, dan masih ada AC, meskipun tidak terlalu dingin.

Tujuan pemerintah menerapkan kebijakan LCGC awalnya untuk mengurangi emisi gas buang, mendukung kendaraan ramah lingkungan, serta menyediakan kendaraan yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah.

Tapi, banyak LCGC yang dimodifikasi, yang pada akhirnya justru menghilangkan visi ramah lingkungan tersebut.

Dengan hadirnya LCGC, memiliki mobil menjadi lebih mudah dan terjangkau. Namun, sekarang, citra LCGC sebagai mobil murah perlahan-lahan menghilang.

Harga LCGC saat ini melonjak tinggi, bahkan bersaing dengan mobil non-LCGC. Contohnya, Honda Brio di tahun 2024 dijual dengan harga Rp167 juta untuk tipe S manual, dan Rp188 juta untuk tipe matic.

BACA JUGA:Pasar LCGC Heboh, Mobil Listrik Citroen EC3 Diproduksi Lokal, Harga Sudah Mepet Honda Brio

BACA JUGA: Tenaga Buas, Desain Garang! Jeep Rubicon Versi Cina Ini Dijual Setara LCGC, Minat? Nih Speknya

Toyota Agya juga tidak jauh berbeda, dengan harga mulai dari Rp170 juta.

Mengapa harga LCGC sekarang jadi mahal? Ada beberapa faktor. Salah satunya adalah perubahan kebijakan pemerintah.

Pada tahun 2013, ketika LCGC pertama kali diluncurkan, pemerintah membebaskan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Namun, sekarang pajaknya naik menjadi 5%. Selain itu, ada aturan baru yang menetapkan harga maksimal LCGC menjadi Rp135 juta, tapi harga tersebut belum termasuk pajak daerah, bea balik nama, dan pajak kendaraan bermotor, sehingga harga mobil bisa melambung lebih tinggi.

BACA JUGA:Saking Mewahnya, Mobil Bekas Ini Buat Anda Seperti Orang Kaya, Padahal Harga Lebih Murah LCGC

BACA JUGA:Semewah Toyota Alphard Seharga LCGC, Mobil MPV Bekas Ini Layak Anda Dapati

Faktor lainnya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan. Banyak yang menuntut agar LCGC juga dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan seperti transmisi otomatis, standar emisi baru, seat belt penumpang belakang, airbag, dan teknologi pengereman tambahan.

Meski produsen hanya boleh menaikkan harga maksimal 10-15%, inflasi juga berperan besar, sehingga harga mobil terus naik setiap tahun.

LCGC bukan lagi mobil murah dan terjangkau. Bahkan, tipe tertingginya bisa lebih mahal daripada mobil non-LCGC, seperti mobil-mobil Cina yang menawarkan fitur lebih lengkap dan nyaman, meskipun spare part-nya susah dicari.

Pemerintah sekarang lebih fokus pada kendaraan listrik dan tampaknya kebijakan LCGC dianggap gagal. Salah satu alasan kegagalannya adalah penggunaan bahan bakar.

BACA JUGA:New Toyota Calya 2024 Persembahkan Fitur Keselamatan Canggih, Segmen LCGC Ini Rajanya!

BACA JUGA:Harga 5 Mobil Bekas Mewah Ini Lebih Murah LCGC, Tak Bikin Susah, Bikin Anda Terlihat Kaya

Meskipun mobil LCGC seharusnya menggunakan Pertamax (RON 92), banyak penggunanya yang malah memilih menggunakan bensin lebih murah seperti Pertalite, yang tentunya bertentangan dengan tujuan awal kebijakan ini.

Walau LCGC sekarang lebih mahal, mobil ini masih diminati, terutama karena desainnya yang stylish, seperti Honda Brio yang punya desain anak muda banget dan memiliki fitur yang cukup lengkap. (**)

Kategori :