RASELNEWS.COM - Meningitis adalah peradangan pada meningen, yaitu lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang, yang biasanya disebabkan oleh infeksi.
Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit.
Meningitis pada tahap awal memang sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan infeksi biasa, seperti demam dan sakit kepala.
BACA JUGA:Dokter spesialis jantung dan Pembuluh Darah Ungkap Penyebab Stroke pada Anak Muda
BACA JUGA:Waspada, Banyak Anak Muda Terkena Penyakit Jantung, Simak Penjelasan Dokter
Penyebab meningitis bisa bermacam-macam, seperti meningitis bakteri, meningitis tuberkulosis, meningitis virus, parasit, atau jamur.
Ada juga meningitis non-infeksi, seperti yang disebabkan oleh autoimun.
Penularan meningitis tergantung pada jenis infeksinya.
Misalnya, meningitis yang disebabkan oleh TBC paru bisa menular melalui saluran pernapasan.
Namun, infeksi pada selaput otak itu sendiri tidak menular langsung ke orang lain tanpa kontak, seperti melalui droplet atau cairan tubuh.
BACA JUGA:YouTube Sediakan Fitur Kontrol, Memungkinkan Orang Tua Tersambung dengan Akun Anak
BACA JUGA:Tanda Ibu Hamil Mengandung Anak Laki-laki, Mitos atau Fakta?
Gejala awal meningitis mirip dengan infeksi pada umumnya, seperti demam, meriang, dan sakit kepala.
Pada tahap lanjut, bisa muncul kejang dan kekakuan otot leher. Pada anak-anak di bawah 2 tahun, gejalanya bisa terlihat dari benjolan di kepala bagian depan karena tengkoraknya belum tertutup sempurna.
Gejala lain yang sering muncul adalah mual, muntah, napas cepat, nyeri sendi, nyeri otot, sensitif terhadap cahaya, sulit berkonsentrasi, kejang, dan penurunan kesadaran.
Jika tidak didiagnosis dan diobati dengan cepat, meningitis dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta! Waktu dan Gaya Bercinta Bisa Menentukan Jenis Kelamin Anak
BACA JUGA:Penyebab Meningkatnya Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Pada Anak, Ternyata Bukan Karena Susu UHT