RASELNEWS.COM - Seorang guru SD Negeri di Surabaya mengunggah video yang viral di media sosial. Video tersebut menampilkan para siswa yang diminta memakai berbagai macam topeng saat penilaian harian mata pelajaran Matematika.
Langkah ini diambil sebagai upaya menanamkan nilai karakter kejujuran kepada siswa, sekaligus mengajarkan untuk tidak mencontek saat ujian berlangsung.
BACA JUGA:Viral, Penerjun Payung Nyangkut di Tiang Lampu Monas Saat Latihan Persiapan HUT TNI ke-79
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan bahwa para guru di Surabaya telah dibekali dengan beragam strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
"Strategi-strategi ini sudah memiliki standar dan ukuran, jadi guru dapat menilai dengan baik," ujarnya Rabu 6 November 2024.
Menurut Yusuf, penggunaan topeng ini bertujuan untuk menanamkan karakter kejujuran, serta menjadikan pelajaran Matematika lebih menyenangkan bagi siswa yang umumnya merasa tegang.
BACA JUGA:Virald di FB! Wanita Berhijab Terekam CCTV Mencuri Perhiasan di Toko Emas Bengkulu Selatan, Begini Modusnya
Guru tersebut tidak mewajibkan siswa membawa topeng khusus. Jika siswa memiliki topeng di rumah, mereka bisa memakainya. Jika tidak, mereka tetap diperbolehkan mengikuti ujian tanpa topeng.
Topeng dikenakan pada awal ujian untuk mengingatkan siswa akan karakter “bermuka dua” atau tidak jujur, sebagai motivasi untuk tetap jujur selama penilaian.
Respons siswa pun beragam; ada yang merasa senang, terhibur, bahkan lebih semangat mengerjakan soal. Hasilnya, nilai Matematika para siswa rata-rata meningkat.
BACA JUGA:Promosikan Usaha Anda di Medsos! Ini 7 Tips Membuat Konten Viral untuk Pelaku UMKM
Topeng tersebut hanya dikenakan sekitar 10 menit di awal dan akhir ujian, tidak selama ujian berlangsung.
Yusuf menambahkan, metode ini efektif karena memuat pesan kejujuran yang bukan hanya diterapkan saat ujian, tapi juga di keseharian kegiatan belajar.
Guru-guru di Surabaya memang menggunakan berbagai media kreatif untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan, mulai dari penggunaan topeng, boneka, wayang, hingga audio-visual.
BACA JUGA:Mobil Innova Pemudik Jadi Viral, Bikin Gagal Fokus Saat Auto Zoom, Nitizen: Astaghfirullah
Tujuannya agar kelas menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa. (**)