Pelajar SMP di Kaur Dilarang Bawa Motor ke Sekolah, Disdikbud Keluarkan Surat Edaran

Pelajar SMP di Kaur Dilarang Bawa Motor ke Sekolah, Disdikbud Keluarkan Surat Edaran

Ilustrasi pelajar saat pulang sekolah-Julianto-raselnews.com

KAUR, RASELNEWS.COM - Polres Kaur kembali menerapkan larangan bagi pelajar SMP untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang melibatkan pelajar.

Menurut Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, S.IK, SH, M.IK, melalui Kasat Lantas Iptu Carles Effendi, S.Sos, pelajar SMP masih dalam tahap perkembangan dan rentan mengalami kecelakaan saat berkendara.

BACA JUGA:85 Ribu Pelajar SD-SMA di Bengkulu Akan Terima Program MBG

"Kami telah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memberikan imbauan kepada orang tua agar tidak mengizinkan anak mereka mengendarai sepeda motor ke sekolah," ujar Kasat Lantas.

Larangan ini turut didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaur. Disdikbud bekerja sama dengan kepolisian dalam menerbitkan surat edaran yang disebarkan ke seluruh SMP di Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Pelajar Mukomuko Tewas di Semak Perkebunan Kelapa Sawit, Harimau Jadi Tersangka

"Kami telah sepakat dengan Satlantas untuk menerapkan aturan ini," kata Kepala Disdikbud Kaur, Sumari, M.Pd.

Surat edaran tersebut menegaskan agar orang tua tidak membiarkan anak mereka membawa sepeda motor ke sekolah.

Langkah ini diambil demi keselamatan pelajar SMP di Kabupaten Kaur. Selain itu, pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk menjadi pelopor dalam mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama.

BACA JUGA:Mata Pelajaran AI dan Coding Akan Dimasukan dalam Kurikulum SD dan SMP

"Kami ingin menekan angka kecelakaan di jalan raya," tambah Kasat Lantas.

Dalam beberapa waktu terakhir, telah terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan pelajar SMP di Kabupaten Kaur.

Oleh karena itu, kepolisian dan Disdikbud akan memperketat pengawasan serta menindak pelajar yang tetap membawa motor ke sekolah.

BACA JUGA:Seragam Gratis untuk 10 Ribu Pelajar di Seluma Belum Dibagikan, Batal?

"Kami meminta dukungan dari semua pihak, terutama orang tua, untuk mengontrol anak-anak mereka agar tidak membawa kendaraan ke sekolah," pungkasnya. (**)

Sumber: