RASELNEWS.COM - Mengalami stres atau kekhawatiran sesekali, seperti berkeringat atau merasa cemas, adalah hal yang wajar.
Namun, jika muncul gejala seperti jantung berdebar kencang, menggigil, atau gemetar, ini bisa menjadi tanda serangan panik yang lebih serius.
Perbedaan Serangan Panik dan Kecemasan
BACA JUGA:Psikoterapis: Ucapan Orang Tua Ternyata Berpengaruh Pada Kesehatan Mental Anak
BACA JUGA:Cara Membangun Kesehatan Mental yang Kuat di Era Digital, Nomor 4 Sering Diabaikan
Istilah serangan panik dan kecemasan sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya berbeda.
Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Dr. Vania Manipod, seorang psikiater dan kepala petugas medis aplikasi perawatan diri Murror, menjelaskan bahwa serangan kecemasan biasanya lebih ringan dan cenderung tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebaliknya, serangan panik bersifat lebih intens dan terdaftar dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5).
BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental agar Tetap Stabil Saat Menerima Kritik
BACA JUGA:Tips Meningkatkan Mental Murai Batu Agar Kuat dan Agresif Saat Tanding
DSM-5 mendefinisikan serangan panik sebagai lonjakan rasa takut atau ketidaknyamanan yang sangat intens, yang biasanya mencapai puncaknya dalam beberapa menit.
Gejalanya meliputi:
- Jantung berdebar kencang
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Menggigil atau berkeringat berlebihan
- Gemetar
- Sensasi panas
- Perasaan takut kehilangan kendali atau mati