BACA JUGA:Lima Suku yang Mendiami Pulau Enggano, Surga Terpencil di Bengkulu, Berikut Sejarah dan Perkembangan Enggano
Festival ini diakhiri dengan penyembelihan seekor sapi menggunakan batu suci besar. Para tetua desa kemudian memeriksa perut dan darah sapi untuk meramal masa depan suku mereka.
Meski tidak ada hadiah materi, kehormatan menjadi pria tergemuk adalah kebanggaan terbesar bagi suku Bodi.
Kehidupan Suku Bodi
Suku Bodi adalah kelompok seminomaden yang tinggal sekitar 140 km dari Kota Jinka, Ethiopia Selatan, dengan populasi sekitar 222.000 orang. Mereka berbicara bahasa Me’en, bagian dari keluarga bahasa Nilo-Sahara.
BACA JUGA:Fakta Unik Suku Fulani: Istri Orang Bisa Dicuri, Mata dan Gigi Jadi Standar Ketampanan
Suku ini terbagi menjadi dua kelompok utama:
Pertama, Bodi dataran tinggi (Tisena) yang hidup sebagai petani, menanam sorgum, jagung, dan kopi. Kedua, bodi dataran rendah yang berprofesi sebagai penggembala ternak, di mana sapi memainkan peran besar dalam kehidupan mereka, termasuk dalam pernikahan, ritual, dan perdagangan.
Suku Bodi masih mempertahankan gaya hidup tradisional dan menolak modernisasi. Mereka lebih memilih sistem perdagangan barter, berjalan berjam-jam untuk mencapai pasar mingguan guna bertukar barang.
BACA JUGA:Makanan Suku Nenets, Penduduk Arktik Rusia Bikin Perut Mual, Apalagi Minumannya
Wanita suku Bodi memiliki gaya khas dalam berbusana, mengenakan kulit kambing yang diikat di pinggang dan bahu. Mereka juga menyukai seni tubuh dengan berbagai tanda kecantikan khas.
Sementara itu, para pria suku Bodi terkenal dengan tubuh mereka yang sangat besar dan kaki yang kokoh. (**)