IPB University Luncurkan Varietas Padi IPB 11SBP, Produktivitas Capai 11,5 Ton Per Hektar, Tahan Salinitas

IPB University Luncurkan Varietas Padi IPB 11SBP, Produktivitas Capai 11,5 Ton Per Hektar, Tahan Salinitas

Varietas Padi IPB 11SBP-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Kebutuhan beras yang terus meningkat di Indonesia mendorong berbagai upaya inovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Menjawab tantangan tersebut, IPB University menghadirkan varietas padi unggul terbaru, yakni IPB 11SBP, yang resmi dilepas pada tahun 2023.

Varietas ini dikembangkan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian, Prof. Bambang Sapta Purwoko, bersama tim peneliti.

BACA JUGA:Padi IPB 9G, Varietas Padi Gogo Amfibi dari IPB! Sekali Panen Hasilkan 9 Ton

Padi IPB 11SBP tercatat memiliki produktivitas rata-rata 7,7 ton per hektar dengan potensi hasil mencapai 11,5 ton per hektar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas nasional yang berada di kisaran 5,2 ton per hektar.

Selain hasil panen yang tinggi, IPB 11SBP juga memiliki rendemen beras kepala hingga 80% dan kandungan amilosa yang relatif tinggi, sehingga menghasilkan tekstur nasi yang pulen dan disukai masyarakat.

Keunggulan lain dari varietas ini adalah toleransi terhadap salinitas tinggi, menjadikannya cocok ditanam di lahan sawah dekat pantai atau wilayah dengan curah hujan rendah.

BACA JUGA:Bibit Padi untuk 4 Ribu Hektar Lahan di Bengkulu Selatan Dibagikan, Rita: Segera Tanam, El Nino akan Datang

Tidak hanya itu, IPB 11SBP juga terbukti agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 1, 2, dan 3, serta tahan terhadap penyakit blas dan hawar daun bakteri (HDB) patotipe 3 dan 4, baik pada fase vegetatif maupun reproduktif.

Prof. Bambang berharap varietas unggul ini dapat segera diadopsi oleh petani Indonesia. "Kami berharap IPB 11SBP dapat berkontribusi dalam meningkatkan produksi padi nasional dan memperkuat ketahanan pangan," ujarnya.

Dengan kehadiran padi IPB 11SBP, diharapkan para petani memiliki pilihan varietas yang tidak hanya berproduktivitas tinggi, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kondisi lahan yang menantang. (**)

Sumber: