Sudah 180 Desa di Seluma Miliki BUMDes
TAIS - Dari 182 desa di Kabupaten Seluma, sudah 180 desa memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sedangkan dua desa lainnya yakni Sinar Pagi dan Talang Rami Kecamatan Seluma Utara belum memiliki BUMDes. Namun dua desa ini sudah mulai dalam proses pembuatan BUMDes sebagai salah satu syarat pengelokaan Dana Desa (DD).
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Seluma, Drs Agusjun Fhadillah, melalui Kabid Pemberdayaan Pemerintah Desa, Mulyadi Zainudin, S.Pd mengatakan pihaknya sudah mendorong seluruh desa untuk memiliki BUMDes.
"Ssesuai Permendes Nomor 04 tahun 2015 tentang desa, dijelaskan bahwa setiap desa harus mempunyai BUMDes dan modal awalnya dari Dana Desa (DD)," tegas Mulyadi siang kemarin. Lanjut Mulyadi, sesuai PP Nomor 11 Tahun 2021 juga sudah dijelaskan prioritas apa saja usaha yang diperbolehkan atau yang disarankan.
Diantaranya, perikanan, peternakan, perkebunan, perdagangan, serta usaha jasa. Namun saat ini usaha jasa paling banyak dilakukan oleh sejumlah BUMDes yang ada di Kabupaten Seluma. "Sesuai dengan PP sudah ditetapkan usaha apa saja yang diperbolehkan. Namun kebanyakan saat ini mengunakan usaha jasa," sebutnya.
Sementara itu, Pemkab Seluma melalui DPMP juga sudah melakuka evaluasi terhadap 10 BUMDes terbaik di Kabupaten Seluma yang menyumbang PAD terbesar. Pada tahun 2019 lalu penyumbang PAD paling besar yakni BUMDes Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan dengan PAD mencapai Rp 38 juta.
Sedangkan untuk tahun 2020 BUMDes Desa Purbosari dengan besaran PAD mencapai Rp30 juta. "Ini adalah penghasilan terbesar PAD dari BUMDes selama satu tahun, penghasilan bersih. Sehingga bisa mereka gunakan kembali untuk kepentingan di desa. Jadi seharusnya bisa menjadi contoh bagi desa yang lainnya," pungkasnya. (rwf)
Sumber: