Jangan Sanksi Siswa Secara Berlebihan

Jangan Sanksi Siswa Secara Berlebihan

KOTA MANNA – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Manna, Diazdado Putrajaya, SE, M.Si menegaskan kepada seluruh SMA/SMK/SLB di BS agar dalam pemberian sanksi terhadap siswa yang melanggar aturan kedisiplinan sekolah supaya tidak berlebihan. Apalagi sampai memberatkan siswa yang bersangkutan. Sebab, setiap siswa di sekolah berhak mendapatkan kenyamanan pendidikan dan hak belajar yang sama.

“Selama proses pembelajaran di sekolah, kami memahami bahwa kadang kalanya sekolah menghadapi situasi rumit ketika ada siswa yang melanggar aturan. Katankanlah ada yang terlambat datang ataupun terlambat mengumpulkan tugas,” kata Diaz.

Adanya pelanggaran tersebut, menurut Diaz perlu disanksi untuk menimbulkan efek jera bagi siswa. Tapi pemberian sanksi harus bersifat mendidik dan jangan berlebihan. Misalnya karena terlambat siswa harus membeli barang yang harganya mahal seperti semen ataupun paving blok. Ataupun karena tidak membuat tugas siwa harus mengumpulkan benda yang juga harus dibeli. Pemberian sanksi semacam itu dinilai kurang efektif.

“Sejauh ini memang kami belum pernah menerima laporan dari siswa maupun pihak orang tua. Akan tetapi, kami lebih mengingatkan kepada sekolah. Agar kedepan hal itu tidak terjadi. Lebih baik berikan sanksi yang menimbulkan rasa malu bagi siswa yang bersangkutan,” ungkapnya lagi.

Misalnya disuruh hafalan ayat pendek di depan teman-temannya, hafal lagu wajib serta kegiatan membersihkan sampah. Lebih daripada itu, siswa yang kerap melanggar kedisiplinan tentunya harus menjadi perhatian khusus sekolah. Bisa jadi siswa yang bersangkutan mempunyai permasalahan pribadi ataupun lainnya.

“Intinya kami mendukung semua kebijakan sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Tapi itu tadi, tetap harus mengedepankan pola pendekatan dan pertimbangan nilai pendidikan,” sambungnya.

Untuk itu, kedepan Diaz berharap proses pembelajaran di sekolah semakin maksimal lagi. Terutama saat ini KBM masih menerapkan kebijakan dalam jaringan (daring). Tentu hal itu sangat berpengaruh bagi pendidikan kedisiplinan siswa. “Mudah-mudahan saja kegiatan pendidikan semakin optimal. Serta tidak ada permasalahan apapun di sekolah,” pungkasnya. (rzn)

Sumber: