Sampah di Luar Kontainer, Wabup : Intai Pembuang Sampah Sembarangan

KOTA MANNA – Kondisi ruas jalan di Kelurahan Kayu Kunyit, Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terlihat kumuh akibat masih minimnya kesadaran warga dalam membuang sampah pada tempatnya atau kontainer sampah yang telah disediahkan pihak DLHK BS.

Terbukti di tempat sekitar kontiner yang diletakan petugas justru terlihat sampah dibuang sembarang di luar kontiner sehingga mengakibatkan berserakan hingga mengganggu pengendara maupun warga sekitar. Imbauan untuk membuang sampah di dalam container justru diabaikan.

Menyikapi hal ini, Wabup BS H Rifai Tajuddin bersama Kepala DLHK BS,Ir H. Jonior Hafis meninjau langsung ke lokasi sehingga persoalan ini segera disikapi DLHK BS. “Sebenarnya dulu di situ (jalan Kayu Kunyit) bukan tempat pembuangan sampah apalagi tempat kontainer. Namun, karena sampah banyak menumpuk, akhirnya ditempatkan kontainer disitu agar sampah tidak berserakan. Tetapi, dengan kondisi sekarang ini justru minimnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan bersama-sama, maka saya sudah perintahkan petugas DLHK untuk melakukan pengintaian karena disinyalir sampah dibuang bukan lagi sampah rumah tangga melainkan sampah industri rumahan yang berserakan. Seperti bekas pengolahan ayam pedaging,” ujar Wabup.

Dikatakan Rifa’i, kurangnya kesadaran menjaga kebersihan tidak seharusnya dibiarkan. Oleh sebab itu, ia meminta untuk bersama-sama ciptakan kepedulian membuang sampah pada tempatnya. Khusus pihak pengusaha ayam diperingatkan secara tegas agar tidak membuang sampah sembarangan. Jika nanti terbukti kedapatan dengan petugas akan diberikan tindakan tegas. “Seluruh warga tidak membuang sampah sembarangan. Buanglah pada tempat sampah atau kontainer yang tersedia biar petugas mudah mengangkut ket TPA. Ini demi kebaikan bersama,” pesan Wabup. Sementara itu, Jonior Hafis mengakui kesadaran masyarakat buang sampah masih kurang. Terlihat setelah disediakan kontiner para pembuang sampah masih enggan buang sampah dalam kontiner. “Petugas sampah ini ibarat petugas bencana. Tiap hari datang namun diakui persoalan tidak pernah terselesaikan. Ditambah keterbatasan petugas serta ketersediaan armada,"  ujar Jonior. (one)

Sumber: