Pembelajaran Daring Buat Biaya Membengkak

Pembelajaran Daring Buat Biaya Membengkak

BENGKULU - Pembelajaran dalam jaringan (daring) atau sistem online yang diberlakukan di sejumlah sekolah dan universitas, membuat biaya yang harus dikeluarkan membengkak dua kali lipat. Pembelajaran tatap muka diharapkan dapat segera dimulai karena dinilai lebih efektif dibanding daring.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Exler, yang memanfaatkan reses sidang III tahun 2021, untuk mengunjungi masyarakat untuk menyerap aspirasi pembangunan. Dempo mengatakan, meski belajar daring, uang perkuliahan atau sekolah, tetap harus dibayarkan. Selain itu, orang tua harus mengeluarkan biaya untuk penggunaan internet agar anak-anak mereka dapat mengikuti pembelajaran. Pembelajaran Daring Buat Biaya Membengkak

“Kami mendukung pembelajaran tatap muka diberlakukan. Karena keluhan ini sudah sering disampaikan para orang tua,” tegas Dempo.

Dia mengatakan pembelajaran tatap muka tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19. Sekolah harus mengatur jam pembelajaran agar tidak menimbulkan klaster baru penularan covid-19. Apalagi, pandemi covid-19 belum menunjukkan tanda-tana berakhir, meski kasus konfirmasi positif Covid-19 cenderung menurun.

“Pandemi ini juga berdampak pada ekonomi. Jadi masyarakat sangat terbeban ketika harus mengeluarkan biaya dua kali (biaya kuliah dan biaya internet, red),” tegas Dempo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, mengaku pembelajaarn tatap muka secara penuh atau 100 persen, dirancang mulai diberlakukan pada awal tahun 2022. Namun pemberlakuan tetap mempertimbangkan perkembangan kasus covid-19.

“Kita lihat dulu, kalau kasusnya terus melandai, diupayakan belajar tatap muka secara penuh. Tapi kalau kasus (covid-19) kembali naik, tetap harus rekomendasi Satgas (Penanganan Covid-19),” tutupnya. (cia)

Sumber: