Guru “Sebabkan” Jadwal Input MY SAPK Diperpanjang
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Hingga Ahad, (31/10), baru sekitar 70 persen atau baru 1680 dari total 2400 guru PNS yang bertugas di bawah naungan Dinas Dikbud Bengkulu Selatan (BS), menyelesaikan penginputan data diri di aplikasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (MY SAPK). Sementara 30 persen guru lainnya, belum merampungkan isian data kepegawaian tersebut.
Minimnya partisipasi guru dalam mengisi data diri di aplikasi dalam jaringan (daring), ternyata menjadi penyebab waktu penginputan MY SAPK kembali diperpanjang hingga 14 November 2021. Padahal pengisian data MY SAPK sudah dimulai sejak 14 September 2021.
Perpanjangan waktu sebagai tolerasi dan memberikan kesempatan ulang bagi guru yang belum bisa menyelesaikan input data. Apalagi periode pengisian data diri di aplikasi itu adalah yang pertama dan masih banyak PNS yang belum memahami.
“Dari seluruh PNS, mayoritas guru yang belum menyelesaikan isian MY SAPK. Alasan mereka klasik, banyak yang tidak paham komputer. Alasan ini dirasa kurang pas, masa guru tidak memahami perangkat komputer,” ujar Kasubbag Kepegawaian Dinas Dikbud BS, Desti Susila Reni, S.Sos.
Kebanyakan guru yang belum menyelesaikan isian adalah tenaga pengajar yang bertugas di SD. Jika diteliti secara khusus, hampir setiap SD ada saja gurunya yang belum menyelesaikan isian tersebut. Jauh hari sebelum mulai penginputan, Dinas Dikbud BS telah menyosialisasikan pengoperasian aplikasi itu ke setiap operator sekolah.
“Kami sudah berupaya agar guru bisa menyelesaikan isian ini. Masa guru yang jumlahnya paling banyak, namun paling lalai. Harusnya guru lebih gesit dan bisa memberikan contoh kepada PNS lainnya,” kata Desti.
Jika kedepan guru masih abai, maka jangan menyesal jika terjadi hambatan tertentu ketika melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan oleh pusat. Misalnya berkas naik pangkat, pengurusan tunjangan dan berkas pindah tugas.
“Baru-baru ini kami mendapatkan informasi dari tim BKPSDM bahwa PNS yang tidak mengisi aplikasi MY SAPK ini ditunda naik pangkat. Untuk itu, perhatian khusus bagi para guru. Jangan lalai, dan segera rampungkan,” tegas Desti.
Terlebih, kedepan BKN RI merancang program database berbasis online. Artinya data PNS RI tak lagi dikemas secara fisik namun dialihkan secara digital. PNS yang tidak mengikuti perubahan itu, dianggap tidak lagi tunduk pada aturan BKN dan menyalahi aturan.
“Mudah-mudahan, perpanjangan kali ini semua guru PNS dapat menyelesaikan kewajibannya dengan merampungkan isian daya MY SAPK,” ungkap Desti.
Sementara itu, beberapa guru yang ditemui Rasel mengaku belum menyelesaikan isian MY SAPK. Mereka mengakui belum memahami proses input data secara daring. Sementara sekolah mereka tidak memiliki operator khusus. “Operator sekolah sudah tidak ada, karena tidak ada anggaran gaji (honorarium, red),” ungkap salah seorang guru SD yang namanya tidak disebutkan agar tidak menanggu privasinya sebagai guru.
Selain itu, untuk PNS yang baru mendapatkan kenaikan pangkat periode Oktober 2021, juga masih mengalami hambatan dalam pengisian data MY SAPK. Terutama penginputan salinan SK pangkat terbaru. “Bagaimana kami menyelesaikan pengisian MY SAPK, karena data sudah naik pangkat. Tapi SK kenaikan pangkat belum kami terima, sehingga belum bisa diinput,” ungkap guru lainnya.
Terpisah, Ketua PGRI BS, Guswarli Efendi, M.Pd.I mengaku dalam waktu dekat akan mengadakan diskusi dan pendampingan penyelesaian isian MY SAPK. “Sebab kami menduga masih ada guru yang belum paham mengoperasikan aplikasi itu,” ujarnya dikonfirmasi Rasel via telepon, Ahad (31/10). (rzn)
Sumber: