Upayakan Ada Bantuan Seragam untuk Siswa Kurang Mampu
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Sudah tiga tahun terakhir, Pemerintah Daerah (Pemda) BS, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) BS tidak merealisasikan program bantuan seragam sekolah, bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Bantuan seragam yang merupakan program unggulan Bupati Gusnan Mulyadi itu, terhenti sejak tahun 2019 lalu.
Alasan penghentian penyaluran bantuan seragam untuk 5000 peserta didik kurang mampu jenjang SD dan SMP itu, lantaran anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari APBD BS turun sebesar 42 persen dari tahun sebelumnya, atau hanya sebesar Rp8 miliar, dari sebelumnya mencapai Rp14 miliar.
“Tiga tahun ini, anggaran BOSDa menurun drastis. Salah satu faktornya lantaran kebijakan refocusing guna menanggulangi covid-19. Akibatnya, banyak program strategis yang tidak terealisasi. Namun di tahun depan, salah satu program bantuan seragam bagi siswa kurang mampu, akan kami upayakan lagi,” ujar Kasubbag Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi (PPE) Dinas Dikbud BS, Yen September, S.Pd.I.
Diteruskannya, pihak Dikbud bakal kembali memasukkan program bantuan seragam sekolah itu kedalam rancangan pengunaan anggaran BOSDa 2022. Sebab, pemberian bantuan seragam dinilai sangat penting, dan dibutuhkan oleh siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Intinya kami usulkan dulu, kalau nanti anggaran BOSDa kembali meningkat dan stabil. Maka bantuan pakaian seragam akan disalurkan lagi,” sambung Yen.
Teknis penyaluran sama dengan tahun sebelumnya, sekolah terlebih dahulu mendata siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kemudian data itu dilanjutkan ke Dinas Dikbud BS, untuk telaah lebih lanjut. Setelah anggaran tersedia, maka yang bersangkutan langsung dimasukkan ke dalam data penerima bantuan seragam. “Mudah-mudahan ini bisa terealisasi, apalagi jumlah kasus covid-19 sudah mulai menurun. Artinya pandemi ini sudah mulai terkendali,” pungkas Yen. (rzn)
Sumber: