Penerima Program Indonesia Pintar di Bengkulu Selatan Berkurang
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) berkurang. Tahun sebelumnya, ada 8.809 penerima PIP. Saat ini hanya terdaftar 8.600 siswa baik jenjang SD dan SMP di Kabupaten BS.
Berkurangnya penerima PIP ini karena pengaruh jumlah siswa baru yang minim masuk ke sekolah. Kasi Kurikulum Bidang Dikdas Dinas Dikbud BS, Sarjono, S.Pd menyebut, pemberian bantuan PIP untuk siswa ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran siswa di sekolah.
Bantuan itu dikhususkan bagi siswa yang kurang mampu dari segi perekonomian. “Rinciannya ada 5546 siswa SD serta 3054 siswa SMP. Bantuan ini terus digulirkan oleh pemerintah pusat setiap tahunnya, untuk membantu kebutuhan pembelajaran siswa kurang mampu,” ujarnya.
Dijelaskan Sarjono, total anggaran untuk mengcover 8.600 siswa penerima PIP 2021 ini, mencapai Rp 4.139.400.000. Anggaran tersebut dicairkan secara bertahap sesuai dengan gelombang pencairan PIP. Untuk besaran bantuan per siswa, ini disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang diikuti.
“Peserta didik SD menerima bantuan sebesar Rp 450 ribu per tahun dan peserta didik SMP menerima bantuan Rp 750 ribu per tahun. Bantuan ini langsung masuk ke rekening pribadi siswa,” terangnya.
Untuk mendapatkan bantuan PIP, siswa harus memenuhi syarat dan kriteria yang sesuai dengan ketetapan pusat. Adapun syarat yang dimaksud diantaranya anak usia sekolah usia 6 hingga 21 tahun, berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas dan korban bencana alam/musibah.
“Namun tidak menutup kemungkinan juga ada siswa yang belum tercover bantuan PIP Kemendikbud akan mendapatkan bantuan PIP tambahan diluar program Kemendikbud RI. Misalnya, dapat beasiswa dari swasta ataupun program laninnya,” kata Sarjono.
Sementara itu, pihak sekolah sangat menyambut baik dan mengapresiasi atas digulirkannya PIP siswa sekolah. Melalui PIP tersebut, kebutuhan belajar siswa lebih terbatu. Salah satunya disampaikan oleh Kepala SDN 6 BS, Takril, S.Pd.
“Sejak diluncurkan pada tahun 2014 lalu, PIP sangat membantu siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan dana PIP, siswa bisa memenuhi kebutuhan sekolah, seperti membeli buku, sepatu dan tas,” ujarnya.
Senada disampaikan Kepala SDN 16 BS, Surayah, M.Pd, menurutnya batuan PIP adalah strategi khusus pusat untuk mendukung kegiatan pendidikan siswa dan harus berlanjut di level sekolah. Terlebih di jenjang pendidikan dasar (SD/SMP), kebutuhan akan layanan pendidikan maksimal sangat diperlukan dan tidak boleh terputus.
“Program Indonesia pintar juga sejalan dengan target pemerintah yang mewajibkan warga negara untuk mengenyam pendidikan minimal 9 tahun. Adanya bantuan, memberikan semangat lebih bagi siswa untuk menuntut ilmu,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: