Sedih, Setiap Hujan, Ratusan Murid Sekolah Ini Selalu Ngungsi

Sedih, Setiap Hujan, Ratusan Murid Sekolah Ini Selalu Ngungsi

RASELNEWS.COM, SELUMA - Sebanyak 160 murid beserta 12 guru di SDN 12 Desa Jambat Akar, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) Kabupaten Seluma, Kamis (17/2/2022) pagi terpaksa diungsikan ke musholah dan perpustakaan, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan.

Sebab, sejumlah ruang kelas mereka terendam air. "Kemarin (Kamis, 17/2) pagi) sudah mulai rob. Namun airnya hanya sedikit yang masuk ruang kelas. Nah sekitar 30 menit belajar mengajar berlangsung, airnya mulai naik dan masuk ruang kelas," kata Kepala SDN 12 Seluma Zozna Khairi, M.Pd melalui Waka Bidang Kesiswaan, Islan Supardi, S.Pd kepada Rasel via telepon Kamis (17/2/2022) siang.

Diungkapkan Islan, ketinggian air yang masuk ke ruang kelas bervariasi, antara 15-25 cm. Genangan air berasal dari luapan Sungai Maras, pasca hujan sejak Rabu (16/2) malam. "Ada yang masuk sampai 25 senti, tapi juga ada yang hanya 15 senti. Meskipun hanya beberapa bulan sekali seperti ini, namun tetap mengganggu KBM," ungkapnya.

Sehingga lanjut Islan, sejumlah murid yang kelasnya terendam diungsikan ke mushola dan perpustakaan setempat. Dari enam kelas yang dimiliki, lima di antaranya terendam air. "Total ada enam kelas. Kelas yang kena air rob yakni kelas 1, 2, 4, 5 dan 6. Total ada 130 siswa yang sempat kami pindahkan ke perpustakaan, musholah, dan ada satu ruang baru yang sudah ditinggikan.

Tapi karena debit air kian tinggi, para murid terpaksa dipulangkan lebih awal" jelasnya. Islan berharap, sekolahnya itu kembali mendapat bantuan agar ruang sekolah bisa dinaikan sehingga KBM sekolah setempat tidak terganggu. Dia juga mengaku sudah mengajukan proposal ke Pemkab Seluma terkait hal itu.

"Kami juga tidak takut kehilangan peminat. Sebab kami terus jaga kualitas sekolah kami. Namun kalau terus-terusan kan khawatir juga. Apalagi kejadian ini terus berulang setiap kali hujan deras turun," tambah Islan.

Banjir rob juga rentan merusak fasilitas sekolah. Tahun 2021, ada 150 paket buku pelajaran yang rusak terendam banjir. Di awal tahun ini kejadian serupa terulang lagi. "Sumber utama banjir ini dari luapan Sungai Aik Maras. Lokasi sekolah kami ini juga dekat dengan aliran pantai, sehingga ancaman banjir rob ini sudah pasti terus terjadi," beber Islan. (rzn)

Sumber: