Datangi Dikbud, Ini Poin yang Dituntut PGRI

Datangi Dikbud, Ini Poin yang Dituntut PGRI

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bengkulu Selatan mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) BS, Kamis (14/4). Setidaknya ada empat poin penting disampaikan tim PGRI ke Disdikbud BS.

Pertama PGRI menuntut agar Disdikbud BS lebih jeli menempatkan para calon guru yang akan dijadikan kepala sekolah, sesuai dengan standar Kemendikbudristek RI. Kedua, PGRI meminta agar Disdikbud BS lebih cepat menyajikan pemberkasan Tunjangan Profesi Guru (TPG) sehingga tidak terjadi keterlambatan pencairan. Ketiga, PGRI siap membantu Disdikbud BS untuk mencari titik terang jika terjadi informasi palsu atupun isu yang tidak baik untuk pendidikan. Kemudian yang keempat, PGRI berkomitmen untuk mendukung Disdikbud BS dalam menjalankan semua program strategis bagi optimalitas pendidikan yang berkualitas.

“Kedatangan kami ini untuk membangun nilai persatuan dan kerjasama dengan Diskbud selaku induk dari sekolah. Melalui pertemuan ini, kami juga menyuarakan aspirasi dari dewan guru. Agar bisa didengar dan ditelaah oleh pihak dinas,” ujar Ketua PGRI BS, Guswarli Efendi, M.Pd.I.

Diteruskannya, sebagai instansi yang punya kuasa penuh atas sekolah. Disdikbud BS diharapkan mampu mendukung program yang diusulkan sekolah sekaligus mendorong para guru untuk lebih aktif dalam menjalankan tugas. Disamping itu, diharapkan juga agar Disdikbud BS lebih memperhatikan beberapa hak guru dan siswa sekolah.

“Kadis Dikbud sangat respon dengan adanya pertemuan ini. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih beserta siap meningkatkan sinergisitas lebih baik lagi,” papar Guswarli.

Sementara itu, Kepala Disdikbud BS, Novianto, S.Sos, M.Si mengaku siap dan akan berupaya penuh mewujudkan semua aspirasi guru melalui PGRI tersebut. Bahkan ia mengapresiasi langkah PGRI yang telah menyempatkan hadir langsung dan mau duduk bersama di Dinas Dikbud BS.

“Inilah yang harus diciptakan, koordinasi dan persatuan yang kokoh. Karena untuk membangun sebuah visi pendidikan yang besar, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Harus saling mendukung antar semua elemen,” ungkap Novianto.

Diakuinya, setiap kebijakan memang harus ada pertimbangan dan penilaian khusus dari pihak luar. Hal ini agar kebijakan itu lebih maju dan mampu memperbaiki semua kekurangan yang ada. Jika hanya mengandalkan satu pihak saja, maka terkesan kebijakan itu jalan ditempat.

“Mudah-mudahan komunikasi ini terus terjalin, PGRI jangan ragu sampaikan ke kami apabila ada aspirasi maupun masukan penting untuk pendidikan,” tuntasnya. (rzn)

Sumber: