Petaka Jatuhnya Minibus di Bendungan Selepa; Mudik Lebaran Berujung Maut

Petaka Jatuhnya Minibus di Bendungan Selepa; Mudik Lebaran Berujung Maut

Tragedi jatuhnya minibus Mitsubishi Canter bernomor polisi BH 7845 FU ke Sungai Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), menyisahkan duka mendalam bagi para korban. Terutama bagi keluarga korban dua korban tewas, Mahira dan Silas.

Laporan: SUGIO AZA PUTRA

MUSIBAH, rezeki dan maut tidak ada yang tahu. Niat untuk berkumpul bersama keluarga merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah, malah berujung maut.

Para penumpang bus yang menjadi korban putusnya jembatan Bendungan Selepa tidak menyangka bayangan berkumpul bersama keluarga, akan berbalik menjadi kabar duka. Mereka sengaja pulang dari mengais rezeki berkebun kopi di Provinsi Jambi. Hal itu demi merayakan hari kemenangan di desa kelahiran dan dapat berkumpul bersama keluarga.

Mahira (6), warga Desa Penandingan, satu dari dua korban meninggal dunia dalam tragedi itu, ikut kedua orang tuanya ke kebun di Jambi. Murid TK itu mengisi waktu liburnya di kebun bersama orang tuanya. Menjelang lebaran, ia bersama orang tuanya pulang ke desa. Namun sungguh naas, mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Kecelakaan tragi situ berjarak kurang 2 kilometer dari rumah yang mereka tuju. Jembatan Selepa yang menghubungkan Desa Suka Bandung-Desa Penandingan yang harus dilewati, putus sebelum minibus berhasil menyeberang. Jerit ketakutan bergema ketika minibus tersebut terjatuh ke Sungai Air Nipis yang ketinggiannya kurang lebih 10 meter.

Mahira tidak terselamatkan. Ia dilaporkan terjepit di antara barang-barang di dalam bus, hingga tidak bisa bernapas. Saat dibawa ke Puskesmas Darat Sawah, gadis kecil itu sudah tidak bernyawa.

“Dia (Mahira) ikut orang tuanya ke kebun. Soalnya ia sedang libur sekolah (TK). Ini mereka pulang karena sudah dekat lebaran,” ujar Kades Penandingan, Yahudin, saat dikonfirmasi Rasel.

Hingga pukul 17.02 WIB, kemarin, badan mobil minibus masih berada di TKP. Sementara penumpang dan barang yang ada di dalam mobil sudah berhasil dievakuasi. Warga sekitar bersama aparat kepolisian, TNI, dan BPBD bekerja sama melakukan evakuasi korban.

Sementara korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan. Korban yang luka masih dirawat di rumah sakit untuk penyebuhan, serta menghilangkan rasa trauma pasca kejadian tersebut.

“Dua korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka masing-masing. Korban yang luka sudah mendapat perawatan. Sedangkan mobil akan dievakuasi menggunakan alat. Nanti akan kami amankan dulu untuk ditelusuri kronologis pastinya,” ujar Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Seginim, Iptu Kusyadi, SE.M.Si. (yoh)

Sumber: