Anggaran Ada, Puluhan Guru Belum Terima TPG

Anggaran Ada, Puluhan Guru Belum Terima TPG

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Puluhan guru di Kabupaten Bengkulu Selatan belum juga terima TPG (Tunjangan Profesi Guru) teriwulan pertama tahun 2022. Padahal pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 14,5 miliar untuk pembayaran TPG triwulan pertama Maret. Padahal, berdasarkan status pemberkasan sebagian guru yang belum menerima TPG itu sudah tercontreng lengkap.

Saat ini sudah memasuki pemberkasan pencairan untuk TPG triwulan kedua. Tetapi belum juga ada tanda tanda TPG puluhan guru ini akan dibayar.

Kasi PTK Dikdas Bidang PTK Disdikbud BS, Iwan Irawan, SE, MM, ketika ditemui Rasel di ruang kerjanya kemarin (24/5) membenarkan hal itu. Iwan mengaku, belum cairnya TPG puluhan guru ini lantaran ada kesalahan pada entry data oleh operator sekolah. Sehingga, pusat belum dapat memverifikasi keabsahan data penerima dan harus diperbaiki lagi.

“Penerima TPG jenjang TK, SD dan SMP di BS ini berjumlah 1.180 orang. Rinciannya 1.159 guru PNS dan 21 guru honorer. Namun, dari jumlah itu masih ada 33 guru lagi yang datanya tidak valid hingga sekarang, sehingga TPGnya belum dapat dicairkan,” ujarnya.

Iwan menyebut, beberapa data yang belum tervalidasi ini dimuali dari data jam mengajar, data absensi hingga laporan kinerja bulanan. Meski sekarang telah diperbaiki, namun masih butuh waktu sekitar enam hari untuk penyelesaian verifikasi tersebut.

“Sekarang sudah diperbaiki, bahkan operator sekolahnya sudah kami hubungi. Namun, namanya proses tidak bisa langsung selesai begitu saja. Pusat masih butuh waktu untuk validasi ulang. Meski demikian, anggaran TPG mereka pasti akan dicairkan,” beber Iwan.

Dicontohkan Iwan, salah satu kasus belum validnya data guru karena kesalahan entry ke akun MY SAPK BKN RI terjadi pada salah seorang guru SMP IT Kabupaten BS. Sejak pemberkasan pada awal bulan Maret lalu, data bersangkutan sudah terjadi kekeliruan. Pihak Disdikbud BS tidak bisa melakukan perubahan lantaran hanya dapat diperbaiki oleh guru tersebut.

Namun, hingga proses pencairan selesai, data tersebut ternyata belum juga diubah. “Ada juga kejadian pada salah satu kepala SDN di Kecamatan Air Nipis. Dimana nilai absensi yang bersangkutan tidak terpenuhi dan berlabel merah di akun kementerian, sehingga harus diperbaiki segera,” jelasnya. Untuk itu, Ia berharap masing-masing operator sekolah dan guru penerima TPG untuk lebih teliti dan selektif ketika melengkapi berkas pencairan.

Jangan sampai kasus kesalahan entry data kembali terjadi dan merugikan guru itu sendiri. “Kalau kami memang tidak punya akses untuk mengelola data para penerima TPG itu, karena prosesnya secara online dan terhubung langsung ke pusat. Namun, jika ada kendala seperti ini, tetap akan kami upayakan penyelesaiannya. Kalaupun nanti data ini cepat selesai, mudah-mudahan pekan depan TPG puluhan guru ini sudah dapat dicairkan,” pungkasnya. (rzn)

Sumber: