Takut Beban Semakin Besar Akibat PMK, Asuransi Hewan Ternak Dihentikan
PMK : Petugas menyuntik sapi dengan vaksin PMK -Rezan Oktawesa-raselnews.com
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Dampak mewabahnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) semakin terasa lantaran program pemerintah, asuransi hewan ternak dihentikan.
Akibatnya peternak yang hewan peliharaannya mati akibat wabah PMK, tidak mendapatkan ganti rugi. Sekretaris Pertanian BS Binagransya MM mengatakan ada 400 ekor lebih hewan ternak yang terindikasi PMK. Ia mengaku pihaknya terus berupaya melakukan penanganan dan penanggulangan wabah tersebut.
"PT. Jasindo selaku pemegang jasa asuransi hewan ternak untuk sementara menghentikan program asuransi hewan. Hal ini tidak lain akibat PMK yang sedang merebak dimana-mana. Ditakutkan beban asuransi lebih besar," ungkapnya.
Ditambahkan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian BS Yasirli, S.Pt, meluasnya wabah PMK lantaran para peternak di BS yang kurang mensterilisasi kandang secara menyeluruh. Bahkan tak jarang masyarakat mencampurkan hewan yang sudah terjangkit PMK dengan hewan ternak yang masih sehat.
“Inilah salah satu yang menyebabkan penyebaran wabah PMK semakin cepat dan meluas. Dampak virus ini, ternak tidak bisa makan dan minum. Jadi wajar saja kalau ada ternak yang sampai mati. Kami berharap semua ternak yang terjangkit bisa segera sembuh serta wabah PMK ini biasa segera pulih," pungkasnya. (one)
Sumber: dinas pertanian bengkulu selatan