Pelajar Mau Dapat PIP, Ini Cara Daftarnya

Pelajar Mau Dapat PIP, Ini Cara Daftarnya

Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar-DOK-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Caranya orang tua siswa mengajukan permohonan ke sekolah agar anaknya bisa masuk program beasiswa PIP. Orang tua membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang diketahui kepala desa atau lurah serta Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan potokopi buku raport.

Kemudian pihak sekolah akan mengajukan berkas itu ke Dinas Dikbud BS untuk ditembuskan ke Kemendikbudristek RI agar dikeluarkan Kartu Indonesia Pintas (KIP). Setelah KIP diterbitkan, Dinas Dikbud kembali mendata dan memverifikasi data siswa agar dimasukkan dalam dapodik.

Sekretaris Disdikbud BS, Arif Gunawan, S.Sos, M.Si menjelaskan, awal tahun ajaran baru 2022/2023 ini, Dinas Dikbud BS tengah mempersiapkan proses pendaftaran bagi calon siswa baru yang akan menerima bantuan tersebut.

BACA JUGA:Membaik Memburuk

“Semua berkas persyaratan itu harus dilengkapi,” kata Arif. Setelah semua syarat didaftarkan, maka Dinas pendidikan atau Kementerian Agama kabupaten/kota mengirim data/rekapitulasi pengajuan calon penerima KIP ke Kemendikbud/Kemenag.

“Nantinya, sekolah akan mendaftarkan calon peserta KIP ke aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” jelas Arif.
Di Bengkulu Selatan, total siswa yang telah mendaptkan bantuan PIP terutama jenjang pendidikan dasar (SD/SMP) sebanyak 1976 siswa. Rinciannya 814 siswa jenjang SMP, 1.147 siswa jenjang SD dan 15 siswa SLB. “Untuk tahap I bantuan PIP dari Kemendikbud sudah dicairkan. Langsung masuk ke rekening siswa yang telah difasilitasi oleh pihak bank,” ungkapnya lagi.

Untuk besaran uang yang diterima per siswanya yakni untuk jenjang SD sebesar Rp450 ribu, jenjang SMP sebesar Rp750 ribu dan jenjang SMA sebesar Rp1 juta. Untuk proses penyaluran, bantuan PIP sendiri disalurkan sebanyak dua kali per tahun. Yakni semester pertama (genap) dan pada akhir semester kedua (ganjil).

“Mudah-mudahan saja, melalui program tersebut, para siswa dapat terbatu. Akan tetapi, kami imbau bahwa uang yang telah diterima untuk betul-betul direalisasikan sesuai dengan kebutuhan pendidika siswa,” pungkas Arif. (rzn)

Sumber: dinas pendidikan dan kebudayaan bengkulu selatan