Delapan Kasus ODHA di Bengkulu Selatan

Delapan Kasus ODHA di Bengkulu Selatan

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan -Wawan Suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Kasus orang dengan Human Immunodeficiency Virus Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) semakin mengkhawatirkan.

Berdasarkan data yang ada di Dinkes BS hingga saat ini ada delapan kasus. Tentu saja, ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, khususnya Pemkab BS.

Bahkan delapan kasus ODHA ini dalam pantauan dan pengawasan petugas Dinkes.

BACA JUGA:Manfaat Tumbuhan Sirih Cina untuk Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan BS, Didi Ruslan, S.KM, M.Si membenarkan, jika memang saat ini ada delapan kasus HIV/AIDS di wilayah Kabupaten BS.

Dari delapan kasus tersebut, semuanya berada di dua wilayah yaitu Kecamatan Seginim dan Kecamatan Kota Manna.

Namun, untuk kasus yang terbanyak berada di wilayah Seginim. Untuk itu, Didi mengaku, pihak Dinkes BS terus gencar melakukan pengawasan terhadap orang yang dinyatakan positif terjangkit HIV/AIDS.

"Ya, benar, sampai saat ini ada delapan kasus (HIV/AIDS). Terbanyak di Kecamatan Seginim. Kota Manna juga ada. Kami juga rutin melakukan pemeriksaan ke setiap orang yang terjangkit meskipun identitasnya dirahasiakan, pemantauan dan pengobatan terus dilakukan," sebut Didi.

BACA JUGA:Vaksin Booster di Bengkulu Sasar 15 Ribu Tenaga Kesehatan

Dijelaskan Didi, berdasarkan informasi yang mereka terima, kebanyakan kasus disebabkan oleh hubungan terlarang sesama jenis dan penggunaan jarum suntik.

Untuk itu, agar tidak semakin menyebar luas, pihaknya menempatkan satu petugas atau kader khusus di setiap wilayah desa atau kelurahan yang ada kasus tersebut.

Petugas akan selalu mengawasi setiap gerak-gerik orang dengan HIV/AIDS itu. Ini untuk mengetahui dengan siapa saja ia berinteraksi setiap harinya.

"Terus, terus kami awasi. Kami juga rutin melakukan pemeriksaan paling tidak dua kali dalam sebulan, guna mengantispasi penyabaran kasus baru," pungkasnya.(one)

Sumber: