Hasil Panen Padi Merosot, Saluran Irigasi Jebol

Hasil Panen Padi Merosot, Saluran Irigasi Jebol

JEBOL : Jaringan Irigasi Bendungan Seluma jebol. Akibatnya puluhan hektar sawah dan kolam ikan kekeringan-Ahmad Fauzan-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, SELUMA, RASELNEWS.COM - Petani padi di hamparan sawah Air Napal Panjang Desa Ganjuh Kecamatan Pino mengeluhkan hasil panen yang merosot. 

Dari panen yang baru saja usai, hasil panen yang didapat petani turun 50 persen dari hasil biasanya.

“Hasil panen kali ini sangat sedikit, biasanya dapat 40 karung, kali ini cuma 20 karung. Padi pun tidak bagus seperti biasanya, banyak tidak berisi,” kata Dirohi (45), salah seorang petani di hamparan sawah Air Napal Panjang.

BACA JUGA:Petani di Bengkulu Selatan Simpan Ratusan Miras, Pengakuannya Mengejutkan

Dikatakannya, penyebab hasil panen yang menyusut drastis akibat dua faktor. Yang pertama akibat dihantam banjir.

Sebab saat padi sedang dalam proses pertumbuhan lalu, sawah mereka lima kali dihantam banjir akibat sungai Air Nelengau meluap, padi pun terendam.

Ditambah lagi faktor hama, padi petani diserang hama ulat yang cukup parah. Hal itu menyebabkan padi tidak tumbuh maksimal dan tidak menghasilkan buah sesuai harapan.

“Kecewa karena hasil panen tidak sesuai harapan. Tapi mau bagaimana lagi, kami terima saja. Mudah-mudahan musim berikutnya hasil panen padi bisa memuaskan,” harapnya.

Irigasi Jebol

Sementara itu, hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Seluma Jumat (2/12) mengakibatkan saluran irigasi Bendungan Seluma jebol.

Kerusakan ini terjadi pada jaringan irigasi ke Bendungan Seluma 14. Akibatnya pasokan air ke sejumlah ataran persawahan dan kolam ikan milik warga terganggu.

Salah seorang pemilik kolam ikan Heri Yanto warga Kelurahan Talang Dantuk, mengatakan, bendungan itu jebol antara pukul 09.30 – 11.30 WIB Jumat (2/12).

BACA JUGA:Keluarkan Surat Rekomendasi Pembelian BBM Khusus Petani

"Derasnya hujan menyebabkan debit air di Bendungan Seluma 14 (BS 14) naik. Sehingga jaringan irigasi tidak bisa menahan tekanan air dan jebol. Akibatnya air tidak bisa lagi mengairi sawah dan kolam masyarakat," jelas Heri Yanto.

Dikatakan Heri kolam ikan miliknya baru ditebar benih 7 ribu ekor. Saat ini air kolam mulai menyusut dan terancam kering, karena pasokan air terhenti. Bukan hanya dirinya, beberapa warga yang memiliki kolam ikan juga mengalami hal yang sama.

Begitu juga dengan petani, saat ini tanaman padi sedang membutuhkan air. Jika bendungan itu lambat diperbaiki, maka akan berdampak terhadap hasil kolam dan hasil pertanian.

"Kami berharap bendungan yang jebol itu segera diperbaiki," pungkas Heri Yanto. (yoh/wf)

Sumber: petani padi