Awas! Ada 3 Titik Rawan Longsor di Perbatasan Bengkulu Selatan-Sumsel, Warga Seluma Waspadai Sungai Nelas

Awas! Ada 3 Titik Rawan Longsor di Perbatasan Bengkulu Selatan-Sumsel, Warga Seluma Waspadai Sungai Nelas

Material longsor menutupi badan jalan lintas Bengkulu Selatan-Sumsel beberapa waktu lalu-istimewa/rezan oktowesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, SELUMA, RASELNEWS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BENGKULU SELATAN (BS) mencatat ada 3 titik lokasi rawan tanah longsor di perbatasan BENGKULU SELATAN -Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

2 titik berada di Desa Kayu Ajaran dan 1 titik di Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna.

BACA JUGA:Banjir di Bengkulu: 3.170 Rumah Terdampak , 956 Warga Mengungsi

Tim BPBD BS telah memberi tanda peringatan pada tiga titik yang dinilai rawan longsor. Masyarakat diminta berhati-hati ketika melintas dan dianjurkan untuk selalu mengecek kondisi lingkungan.

“Pasca pembersihan material longsor hari Minggu (22/1/2023), tadi (kemarin) kami lanjut memeriksa kondisi jalan dan tebing di sepanjang perbatasan Bengkulu Selatan dan Sumsel.

BACA JUGA:BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Kuncinya Transforamsi dan Inovasi

Kami menemukan tiga titik rawan longsor baru. Bagian tanah tebing sudah retak parah dan sewaktu-waktu bisa longsor,” ujar Sekretaris BPBD BS Rendra WS, SP Selasa (24/1/2023).

Dijelaskan Rendra, selain rawan tertutup material longsor, permukaan jalan di dekat jembatan Desa Kayu Ajaran juga rawan ambles. Apalagi sisi kanan jalan terdapat retakan tanah akibat tergerus hujan.

BACA JUGA:PWI Kaur Buka Posko Pengaduan Pungli Penyelenggara Pemilu

“Ancaman longsornya sangat parah, jika ini terjadi kami khawatir akses dari Bengkulu Selatan ke Sumsel putus total.

Namun demikian, kami bersama tim akan terus memantau titik ini agar bisa dilakukan penanggulangan cepat ketika terjadi bencana,” katanya.

BACA JUGA:Ratusan STNK Diblokir Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan

Sementara untuk kejadian bencana terbaru, Rendra mengaku sejauh ini pihaknya hanya menerima laporan lahan perkebunan serta tanaman padi yang terendam banjir. Kejadian terparah di Kecamatan Seginim dan Air Nipis.

“Total lahan yang terdampak banjir masih kami data. Paling banyak itu perkebunan jagung kemudian lahan tanaman padi.

Sumber: