Harga TBS Kelapa Sawit Masih 'Goyang'

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu Selatan masih goyang alias belum stabil. Menjelang Hari Raya Idulfitri lalu, harga TBS anjlok. Bahkan pascalebaran, harga TBS masih terus merosot.

Toke atau pengepul hanya membeli TBS dari petani dengan harga Rp1.600 per Kg. Harga itu jauh turun dari sebelumnya yang mencapai Rp2 ribu per Kg.

BACA JUGA:Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu Kembali Buka, Kualitas TBS Diutamakan, Grade Universal Tidak Diterima

Menyikapi harga TBS sawit yang kembali tidak stabil, Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Holman SE  meminta Dinas Pertanian BS melakukan kontrol. Penetapan harga beli TBS di pabrik dan toke perlu pengawasan.

Hal itu agar pabrik dan toke kelapa sawit tidak sesuka hati menetapkan harga beli TBS.

“Dinas Pertanian harus turun melakukan kontrol dan pengawasan harga TBS. Soalnya saya dengar dari masyarakat harga TBS sawit sudah mulai tidak stabil lagi, turunnya sangat drastis.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Bikin Petani Bengkulu Selatan “Lesu”

Hal itu perlu diketahui apa penyebabnya. Apakah penyebab turunnya harga TBS itu wajar atau ada indikasi lain,” kata Holman.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, pengawasan dan kontrol harga TBS perlu dilakukan karena pemerintah memiliki dasar.

BACA JUGA:Lebaran 2023, Pabrik CPO Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Tutup 19 April

Sebab ada kesepakatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi dan seluruh pabrik CPO di Provinsi Bengkulu. Hal itulah yang dijadikan patokan dalam pengawasan harga beli TBS.

“Jangan biarkan pabrik dan toke menetapkan harga sesukanya. Pemerintah provinsi dan seluruh pabrik CPO kan sudah membuat kesepakatan soal harga beli TBS.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Turun Lagi, Pemicunya Itu-itu Lagi

Itu harus dijadikan pedoman. Kalau memang ada penurunan harga, tentu disesuaikan dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Penyebab turunnya harga beli TBS juga harus jelas,” saran Holman. (yoh)

Sumber: