Pendeta Saifuddin Berkomentar Menohok Soal Penembakan di Kantor MUI, Hingga Singgung Soal Dana Rp 30 Miliar

 Pendeta Saifuddin Berkomentar Menohok Soal Penembakan di Kantor MUI, Hingga Singgung Soal Dana Rp 30 Miliar

MENOHOK : Pendeta Saifuddin menyampaikan komentar menohok terkait penembakan kantor MUI-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Pendeta Saifuddin menyampaikan komentar menohok terkait penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa waktu lalu.

Pendeta yang berstatus buronan kasus penistaan agama dan ujaran kebencian itu terus saja berkoar koar.

Bahkan dia mengatakan penembakan kantor MUI yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5) merupakan bentuk kemarahan amarah masyarakat kepada lembaga tersebut yang telah menyalahgunakan uang masyarakat dari sertifikasi label halal.

BACA JUGA:Asnawi A Lamat Gantikan Reskan Efendi, Pencalegan Partai Golkar Jalan Terus

BACA JUGA:TERUNGKAP! Sumber Dana Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Dibongkar Mantan NII KW IX, Astaga...

Melansir artikel dalam website Fajar.co.id, Pendeta Saifuddin mengatakan, selama ini MUI memakai uang sertifikasi halal untuk kejahatan, salah satunya digunakan untuk memenjarakan orang dengan tuduhan kasus penistaan agama.

Serangan menggunakan senjata api di kantor MUI, kata Saifuddin adalah sebuah hal yang wajar sebab lembaga itu kata dia telah menggelontorkan dana Rp30 miliar untuk kasus penodaan agama yang menurutnya terlalu mengada-ada.

BACA JUGA:Mengerikan, 5 Bakteri Ikan Bisa Menyerang Manusia, Dampaknya Luar Biasa

BACA JUGA:Ingat, Program Beasiswa BESTARI 2023 Tutup 20 Mei, Ada Bantuan Rp10 Juta untuk Lulusan SMA Sederajat

“MUI pakai uang sertifikasi halal, uang rakyat, uang umat untuk main (kasus). Uang sertifikasi halal sudah triliunan, yang saya heran kenapa pemerintah membiarkan MUI memegang uang, sekarang sudah dipakai untuk kejahatan,” kata Saifuddin dilansir Populis.id dari saluran youtube miliknya Rabu (3/5/2023).

Tidak hanya menyerang MUI dengan sindiran pedas, Pendeta Saifuddin juga melontarkan kritik kepada para penegak hukum Indonesia, mulai dari kepolisian hingga Kejaksaan.

BACA JUGA:Seleksi CPNS 2023: Ada Formasi Prioritas dan Khusus, IPK Jadi Penentu, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Target Replanting Tahun 2023, Pemerintah Siapkan Kuota 180 Ribu Hektar, Cek Syarat Lengkapnya

Dia menuding lembaga negara tersebut ikut menikmati uang sertifikasi halal dari MUI.

Salah satu contohnya kata adalah kasus M Kece tersangka penistaan agama Islam yang saat ini sudah dijebloskan ke penjara.

“Untuk menangkap M.Kace saja di Bali, itu menggunakan 25 orang polisi, padahal satu polisi bisa, kenapa banyak?, karena ini semua ada budgetnya,” tuduh Syaifuddin.

BACA JUGA:Bank Indonesia Rekrut Karyawan Jalur Pro Hire, 4 Posisi Tersedia, Berikut Info Lengkapnya

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu...!! Ternyata Ini Penyebeb Sawit Malas Berbuah

Sebagaimana diketahui, Kantor MUI di Menteng Jakarta Pusat diserang secara membabi buta oleh Musyopa NR pada Selasa (2/5/2023). Akibat serangan itu beberapa orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Mustopa sendiri dinyatakan tewas dalam kasus ini, namun polisi enggan membeberkan penyebab tewasnya petani nekad asal Lampung tersebut.

BACA JUGA:Suap APBD, 5 Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Ditahan KPK

BACA JUGA:Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Sudah Pulih, Nasabah Bisa Bertransaksi dengan Nyaman

Sementara itu Densus 88 telah menyelidiki jejak Mustopa, disebutkan pria 60 tahun itu sama sekali tidak terafiliasi oleh kelompok teroris, dia diduga terpapar islamophobia. (red)

 

 

Sumber: dilansir dari berbagai sumber