Petani Sawit Menjerit, Harga TBS Melorot Lagi, Apakah Ada Permainan?

Petani Sawit Menjerit, Harga TBS Melorot Lagi, Apakah Ada Permainan?

TBS sawit di Bengkulu Selatan-rezan-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Petani sawit di Bengkulu Selatan menjerit, harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit turun lagi.

Hari ini, Sabtu (3/6/2023) harga TBS hanya dihargai Rp1250 per kilogram di tingkat pengepul, turun Rp 100 perkilogram dari harga sebelumnya.

Sedangkan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) masih membeli dengan harga Rp 1.500 perkilogram.

Sepanjang tahun 2023, harga kelapa sawit di Bengkulu Selatan tidak pernah stabil. Harga sering naik turu.

Menariknya, saat harga turun sering biasa saja penurunannya jauh sekali. Namun saat naik, biasanya bertahap dan kenaikan harga sangat kecil sekali.

Penurunan harga jual kelapa sawit dipengaruhi harga CPO dunia yang kembali turun sebagai dampak perang Rusia-Ukraina.

"Tadi pagi turun Rp100 per kilogram, harga di posisi Rp1250 kalau ambil di lahan. Harga kami tetap menyesuaikan harga PKS plus ada penyesuaian operasional, " ujar Eko (30) Pemilik Ramp Sawit Kecamatan Pino Raya.

Menurutnya, penurunan harga TBS masih relatif stabil bila dibandingkan dua bulan lalu. Saat ini harga TBS masih berada di atas Rp1000 per kilogram.

"Kalau mau optimal mungkin belum terlalu memenuhi harapan petani sawit. Namun dengan harga di atas Rp1000, sudah cukup mendukung biaya pengelolaan lahan sawit beserta hasilnya," kata Eko.

Sementara pengiriman TBS, Eko menyebut kebanyakan pengepul saat ini lebih memilih kirim TBS ke wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan wilayah Jambi.

Hal ini karena selisih harga beli di PKS tersebut cukup signifikan.

"Kalau TBS sedang banyak, kami kirimkan ke provinsi tetangga. Namun, kalau belum terlalu banyak diutamakan dulu PKS di dekat sinilah, " demikan Eko.

Turunnya harga TBS sawit ini membuat petani sawit makin kesulitan. Karena biaya pemeliharaan kebun kelapa sawit cukup besar.

Terutama untuk biaya pembersihan lahan dan pupuk, sementara harga pupuk saat ini semakin tinggi.Kondisi ini menyebabkan petani sawit harus mengeluarkan biaya besar.

Sumber: pengepul sawit pino raya