Waspadai Jika Air Kencing Anda Berwarna Ini, Segera Konsultasikan ke Dokter
ciri air kencing tidak sehat-Istimewa-pixabay.com
JAKARTA, RASELNEWS.COM - Beberapa penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine.
Berbagai komponen dalam urine dapat dievaluasi untuk menilai apakah urine masih normal atau menunjukkan adanya gejala penyakit tertentu.
BACA JUGA:Harga Elpiji Resmi Naik, Pangkalan dan Agen Wajib Patuhi HET, Jika Tidak?
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di mana pun, seperti fasilitas kesehatan, bahkan di rumah sendiri.
Beberapa penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine antara lain diabetes, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan hati.
Dalam menegakkan diagnosis, dokter akan menilai dari bau, warna, hingga kandungan zat-zat di dalam urine.
BACA JUGA:Jangan Jual Suara, 15 Desa di Bengkulu Selatan Gelar Pilkades, Ini Jadwal dan Desanya
Salah satu tanda diabetes adalah perubahan warna urine. Penderita diabetes biasanya memiliki urine yang keruh. Selain itu, urine juga mungkin berbau manis atau seperti buah.
Perubahan warna urine yang keruh pada penderita diabetes disebabkan oleh adanya penumpukan gula dalam urine.
Ginjal bertanggung jawab menyaring kelebihan gula dalam darah dan mengeluarkannya melalui urine.
BACA JUGA:Ramalan Shio Hari Ini, Shio Kelinci Menggebu Gebu, Shio Naga Terlalu Percaya Diri
Jika Anda melihat perubahan tiba-tiba pada warna urine menjadi lebih keruh, sebaiknya segera memeriksakan diri. Hal ini dapat menjadi tanda awal diabetes.
Namun, perlu diingat bahwa keruhnya urine juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit ginjal kronis, infeksi saluran kemih (ISK), dehidrasi, vaginitis, batu ginjal, penyakit menular seksual (PMS), masalah pada prostat, atau jenis diet tertentu.
BACA JUGA:Kaur Usulkan Pembentukan 18 Desa Baru, 9 Usulan Tunggu Perbup, Sisanya Masih Dikaji
Jadi, perubahan warna urine yang keruh bukanlah indikator tunggal untuk mendiagnosis diabetes.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Anda atau mengalami gejala yang mencurigakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat. (red)
Sumber: