Wow! Kayu Termahal di Dunia Ternyata ada di Indonesia, 1 Kilogram Dibanderol Rp1,5 Miliar

Wow! Kayu Termahal di Dunia Ternyata ada di Indonesia, 1 Kilogram Dibanderol Rp1,5 Miliar

Wow! Kayu Termahal di Dunia Ternyata ada di Indonesia, 1 Kilogram Dibanderol Rp1,5 Miliar-istimewa-raselnews.com

Namun, sebelum itu, esensi dari kayu gaharu awalnya berwarna putih pucat, tidak berbau, dan tidak memiliki nilai ekonomis.

Namun dengan bantuan hewan seperti semut dan infeksi jamurlah yang menyebabkan perubahan warna pada kayu gaharu.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Lima Daerah Di Sumatera Barat Waspada Krisis Pangan

Di habitat aslinya, semut yang memasuki lubang di batang pohon menciptakan luka pada kayu dan membawa berbagai mikroorganisme, bakteri, dan spora jamur ke dalamnya.

Selama proses ini, semut mengeluarkan cairan yang merusak pohon, dan pohon merespons dengan menghasilkan getah untuk menutupi luka tersebut.

Lama kelamaan, proses ini membentuk kayu gaharu yang siap untuk dipanen dan diolah.

BACA JUGA:Doa Laki-laki atau Perempuan Paling Makbul? Kisah Juraij Jadi Bukti

Setelah mengalami perubahan, kayu gaharu mengandung minyak dan memiliki aroma yang khas. Kayu ini akan dipanen setelah 5 tahun dan siap untuk dijual.

Pemerintah Indonesia telah memulai ekspor kayu gaharu yang bernilai tinggi ini sejak tahun 1990-an, dengan tujuan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Hong Kong, Amerika, dan Eropa; dan sejak 2011 ke China.

BACA JUGA:Pertanyaan Netizen, Rebecca Klopper Masih Perawan? Jawabannya Bikin Penasaran 

Gubal gaharu atau bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan, terbentuk sebagai respons infeksi oleh perlakuan fisik, fungi, ataupun serangga, baik secara alami maupun diinduksi dengan sengaja, sehingga fitoaleksin terbentuk sebagai pertahanan diri tumbuhan.

BACA JUGA:Viral Video Seorang Ibu Tak Mau Berangkat Haji, Padahal Pesawat Sudah Siap terbang, Tenyata Ini Penyebabnya

Kebutuhan pasar yang tinggi dan lahan yang semakin terbatas menyebabkan harga gaharu meningkat dan eksploitasi yang berakibat menurunnya populasi di alam.

Meskipun telah dimasukkan ke dalam tumbuhan yang dilindungi, penebangan liar gaharu tetap terjadi, bahkan meningkat.

BACA JUGA:PERTANDA BURUK! Berita Hoaks Higgs Domino Island akan Diblokir Permanen di Laman Kominfo Hilang

Oleh karena itu, penanaman gaharu merupakan salah satu solusi untuk menghindari eksploitasi liar.

Potensi ekspor dan harga yang tinggi telah menggairahkan petani atau pemilik tanah untuk menanam gaharu, meskipun panennya baru akan dirasakan bertahun-tahun kemudian. (red)

Sumber: