Dampak El Nino, Lima Daerah Di Sumatera Barat Waspada Krisis Pangan

Dampak El Nino, Lima Daerah Di Sumatera Barat Waspada Krisis Pangan

Ilustrasi sawah kekeringan dengan kondisi tanah retak -istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Dampak El Nino dan cuaca panas ekstrem di Indonesia semakin meluas.

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah melakukan pemetaan terhadap daerah yang diperkirakan akan terdampak oleh fenomena El Nino yang diantisipasi terjadi pada bulan Agustus 2023.

BACA JUGA:Pertanyaan Netizen, Rebecca Klopper Masih Perawan? Jawabannya Bikin Penasaran

BACA JUGA:Viral Video Seorang Ibu Tak Mau Berangkat Haji, Padahal Pesawat Sudah Siap terbang, Tenyata Ini Penyebabnya

Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumbar, Suardi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan di lapangan terkait kondisi tanaman pangan di berbagai daerah sebagai respons terhadap cuaca ekstrim.

Suardi menyatakan bahwa pembahasan dan persiapan telah dilakukan, dan hasilnya telah disampaikan kepada pemerintah kabupaten dan kota.

BACA JUGA:PERTANDA BURUK! Berita Hoaks Higgs Domino Island akan Diblokir Permanen di Laman Kominfo Hilang

BACA JUGA:Kontingen PENAS KTNA Kaur Dilepas, Petani dan Nelayan Diminta Sekda Lakukan Ini

Ia mengingatkan bahwa El Nino patut diwaspadai karena dapat mengancam krisis pangan.

Dalam pemetaan BPTPH, daerah-daerah yang diperkirakan terdampak El Nino antara lain Kabupaten Tanah Datar, Limapuluh Kota, Sijunjung, Pesisir Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Namun, saat ini daerah-daerah tersebut masih belum merasakan dampak El Nino dan masih tergolong normal.

BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan! Ekspor Kelapa Sawit Bengkulu Nol Persen, Padahal Daerah Ini Penghasil Sawit Terbesar

Dalam daerah-daerah tersebut, sebagian besar sawahnya adalah sawah tadah hujan, dan sistem irigasinya dianggap kurang memadai.

"Oleh karena itu, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah mempersiapkan pompanisasi atau sumur tancap," jelas Suardi seperti dikutip bisnis.com

BACA JUGA:Gaji 13 Cair, Kepala BPKAD Kaur: Segera Ajukan SPM!

BACA JUGA:Fakta Mengejutkan! Ekspor Kelapa Sawit Bengkulu Nol Persen, Padahal Daerah Ini Penghasil Sawit Terbesar

Suardi juga menyatakan perlunya membangun embung sebagai solusi jangka panjang di daerah-daerah tadah hujan, sementara untuk jangka pendek, pompanisasi dan sumur tancap akan dilakukan jika kekeringan melanda daerah-daerah yang disebutkan sebelumnya.

Selain persiapan dalam hal sumber air, BPTPH juga akan mensosialisasikan kepada petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia selama periode El Nino.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Terbitkan Perizinan Kawasan Pantai Panjang

BACA JUGA:Gawat! Ancaman El Nino dan Kemarau Di Indonesia Kian Nyata, BMKG Keluarkan Peringatan Ini

Suardi berpendapat bahwa pengurangan penggunaan pupuk kimia dan lebih memprioritaskan pupuk organik dapat meningkatkan kelembaban tanah serta membantu kesuburan tanah.

Ia telah menyampaikan hal ini kepada petugas BPTPH di setiap kecamatan.

Selain ketersediaan air, Suardi juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap serangan hama, seperti kutu daun, yang dapat menyerang tanaman cabai merah, kacang panjang, dan kedelai.

BACA JUGA:Gawat! Ancaman El Nino dan Kemarau Di Indonesia Kian Nyata, BMKG Keluarkan Peringatan Ini

BACA JUGA:Butuh Air Bersih Gratis? Hubungi PDAM, Damkar dan BPBD, Gusnan Mulyadi: Gratis!

Hama ini dapat berkembang biak dengan cepat saat cuaca semakin panas, dan tidak memerlukan pejantan untuk berkembang biak, tetapi hanya membutuhkan sinar matahari.

Untuk mengantisipasi hal ini, menyiram tanaman secara teratur sangat penting, karena kelembaban yang cukup dapat mengurangi perkembangbiakan kutu daun.

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya