Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan

Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Sumatera Kena Imbas, Bengkulu Bisa Mengerikan

lahan sawah kekeringan-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Akhir akhir ini suhu terasa semakin panas.

Dampak fenomena El Nino dan kemarau yang melanda 19 daerah di Indonesia kian mengkhawatirkan.

Saat ini suhu udara di permukaan laut terus memanas bahkan sudah mengalamipeningkatan 0,8 derajat celcius.

BMKG memprediksi peningkatan suhu panas di permukaan laut akan mencapai 1 derajat celcius, jika ini sampai terjadi maka panas akan terasa semakin menggigit.

Ditambah lagi saat ini sedang terjadi kemarau, maka air dipermukaan bumi akan semakin cepat mengering, terutama di 19 daerah di Indonesia yang sedang mengalami kemarau.

Berdasarkan keterangan BMKG, dari 19 daerah yang mengalami kemarau di Indonesia, ada empat daerah di Sumatera yang kena imbas lebih berat, bahkan Bengkulu mengerikan.

Kekringan sudah mulai melanda sejumlah wilayah di Bengkulu.

Masyarakat beberapa daerah di Provinsi Bengkulu sudah memanfaatkan sungai sebagai sumber air bersih.

Dampak kemarau di Bengkulu ini juga menyebabkan tanaman petani layu dan lahan sawah kekeringan.

di Sumatera ada Bengkulu Selatan salah satu Kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah mulai memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat.

Ada 23 desa/kelurahan di daerah ini kesulitan air bersih dan sudah dibantu oleh pemerintah setempat dengan cara mengantar air menggunakan mobil tangki.

Air bersih diambil dari Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Manna.

Jika El Nino dan kemarau ini masih terjadi hingga beberapa bulan kedepan maka bisa jadi Bengkulu mengerikan.

Wilayah yang kekeringan akan bertambah, dan tingkat kerawanan atas kebakaran hutan dan lahan semakin meningkat.

Sementara itu, baru baru ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino, yang mengindikasikan tingkat anomali suhu tertinggi di Pasifik, akan terjadi pada bulan November-Desember.

El Nino secara umum akan menyebabkan iklim kering di Indonesia, terutama dari bulan Juni hingga Oktober.

Oleh karena itu, dampak El Nino akan lebih signifikan selama periode tersebut karena bertepatan dengan musim kemarau di Indonesia.

Fenomena El Nino umumnya menyebabkan curah hujan di bawah rata-rata, terutama pada periode Juni-Juli-Agustus (JJA) dan September-Oktober-November (SON).

Berdasarkan catatan sejarah, El Nino yang terjadi setelah pertengahan tahun umumnya berlangsung selama 5-7 bulan.

Periode kering di Indonesia diperkirakan akan terjadi sebelum puncak El Nino.

Puncak yang dimaksud adalah periode kering akibat El Nino di Indonesia, pada bulan September-Oktober.

Karena periode tersebut merupakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Bengkulu.

Pada saat yang sama, pada bulan September-Oktober, Matahari juga akan berada di sekitar ekuator berdasarkan siklusnya.

Pada periode ini, radiasi matahari yang diterima oleh Indonesia akan mencapai maksimum, sehingga tidak mengherankan akan terjasi suhu udara panas mengerikan pada bulan Oktober.

Siklus Matahari di sekitar ekuator biasanya mencapai puncaknya saat fenomena ekuinoks (equinox), di mana Matahari berada di titik khatulistiwa.

Pada tanggal 11 Mei, National Atmospheric and Oceanic Administration (NOAA) AS memprediksi bahwa El Nino kemungkinan akan bertahan hingga tahun 2024 dengan tingkat kemungkinan sebesar 90 persen.

NOAA juga memprediksi kemungkinan El Nino yang muncul adalah moderat, dengan kenaikan suhu permukaan laut sebesar 1 derajat celsius.

Namun, ada kemungkinan sebesar 55 persen El Nino akan menjadi kuat, dengan kenaikan suhu permukaan laut sebesar 1,5 derajat celsius.

Inilah data daerah di Indonesia yang sedang mengalami musim kemarau

- Aceh bagian timur

- Sumatera Utara bagian timur

- Riau bagian timur

- Bengkulu bagian barat

- Lampung bagian selatan

- Banten bagian utara

- DKI Jakarta

- Jawa Barat bagian utara

- Jawa Tengah bagian utara dan timur

- DIY bagian selatan

- Sebagian wilayah Jawa Timur

- Bali

- NTB

- NTT

- Gorontalo bagian selatan

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara bagian selatan

- Kepulauan Maluku

- Maluku Utara

(red)

Sumber: dikutip dari keterangan bmkg