BPS Sebut Produksi padi di Bengkulu Tahun 2023 Turun, Kemarau dan El Nino Biang Keroknya

BPS Sebut Produksi padi di Bengkulu Tahun 2023 Turun, Kemarau dan El Nino Biang Keroknya

Produksi Padi di Bengkulu tahun 2023 diprediksi turun-istimewa-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Produksi padi di BENGKULU tahun 2023 turun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi BENGKULU, Produksi padi di Provinsi BENGKULU tahun 2023 diperkirakan mencapa 277.310 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Produksi ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan hasil panen tahun 2022 lalu yang mencapai 281.610 ton gabah kering giling.

BACA JUGA:Pengusutan Kasus Korupsi Dana Kemendes-PDTT di Bengkulu Selatan, Anggaran Diduga Ngalir Ke Beberapa Pihak

BACA JUGA:SAH! Ini Dia Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Bengkulu Selatan Pemilu 2024, Saatnya Tentukan Pilihan!

Terjadi penurunan produksi sekitar 4.300 ton gabah kering giling atau 1,53 persen.

Turunya produksi padi di Bengkulu disebabkan faktor cuaca ektrem. Dampak kemarau dan fenomena el nino menyebabkan lahan sawah petani kekeringan dan tidak bisa produksi secara maksimal.

Turunya produksi padi di Bengkulu ini berdampak langsung terhadap masyarakat. Ketersediaan beras lokal di pasaran saat ini tidak sebanyak tahun lalu.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Penikam Kakak Kandung di Kaur Ditangkap di Wilayah Sumsel

BACA JUGA:PT Kereta Api Pariwisata Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, SMK hingga Sarjana

Harga beraspun naik, sejak bulan September lalu harga beras di sejumlah daereah di Bengkulu bertahan diangka Rp45 ribu perkulak.

Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Bengkulu, Sahranudin mengatakan, penurunan produksi gabah di Bengkulu terjadi pada musim tanam kedua dan ketiga tahun 2023.

BACA JUGA:UU ASN 2023 DIsahkan, Berikut Batas Usia Pensiun ASN

BACA JUGA:Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi Digital dan Pengelolaan Risiko pada KPPN Manna

Pada musim tanam kedua, padi petani yang sudah ditanam kekurangan air dampak kemarau dan el nino. Akibatnya sebagian gagal panen dan sebagian lagi produksinya tidak maksimal.

Sumber: bps bengkulu