Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi Digital dan Pengelolaan Risiko pada KPPN Manna

Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi Digital dan Pengelolaan Risiko pada KPPN Manna

Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi Digital dan Pengelolaan Risiko pada KPPN Manna-istimewa-

Essay III Oleh Joko Prayitno/197111061992031001/Kepala KPPN Manna/PKA Angkatan IX-2023

1.    Pendahuluan

Transformasi digital tidak hanya  di organisasi swasta tetapi juga pada tingkat individu dan organisasi publik. Pemanfaatan  teknologi  informasi  di  berbagai  bidang  tentunya  sangat  membantu  organisasi  untuk memperoleh tujuan  yang  diharapkan.  

Kepememimpinan digital adalah sebuah kombinasi antara gaya kepemimpinan serta pemanfaatan teknologi digital dalam mewujudkan transformasi digital. Seorang pemimpin digital harus memiliki karakteristik dan perilaku yang memungkinkannya mencapai tujuan transformasi digital.

Gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dengan mengubah gaya kepemimpinan tradisional menjadi kepemimpinan digital.

Seorang pemimpin digital memiliki kemampuan untuk menginspirasi bawahannya untuk memperjuangkan dan mempertahankan ide. Ketajaman dalam menerapkan tolok ukur kepemimpinan digital menunjukkan pendekatan yang cepat, lintas hierarki, kooperatif, dan berorientasi tim yang seringkali mengintegrasikan inovasi.

Selain itu, kemajuan Teknologi Informasi mendorong manajemen untuk terus berinovasi dan mempengaruhi penggunaan sistem secara efektif, yang dapat  menjadi  titik  awal  untuk  proses  pengambilan  keputusan  yang  tepat dan mampu meningkatkan kinerja bisnis, dan kinerja keuangan.

Digitalisasi Treasury sejak awal sampai dengan saat ini merupakan perjalanan yang cukup panjang sekaligus membuktikan bahwa perbendaharaan mampu menempatkan posisi yang sangat strategis di antara seluruh perubahan di pengelolaan keuangan negara yang terhubung langsung dengan pembangunan, kesejahteraan, serta respon terhadap pandemi Covid-19.

Namun demikian, kesiapan Treasury sistem tersebut bukan hanya dibentuk karena sedang menghadapi krisis, tetapi telah dipersiapkan sejak dini, ketika pertama kali merespon perubahan dan reformasi di bidang keuangan negara dan perbendaharan negara.

Adanya Digital Treasury pada KPPN merupakan bagian dari simplifikasi regulasi, proses bisnis, dan kebijakan DJPb yang didukung dengan modernisasi IT seperti SPAN dan SAKTI yang berfungsi sebagai enabler yang mendukung pelaksanaan tusi utama DJPb.

Kebeardaannya tidak berarti tanpa risiko dalam implementasinya pada KPPN. Maka terkait hal tersebut perlu didukung system yang mendukung manajemen risiko. Setiap situasi  selalu ada risiko yang mengikuti.  Itulah kenapa diperlukan suatu  pengelolaan risiko agar kualitas risiko dan dampaknya     tidak mengganggu pencapaian tujuan.  Manajemen risiko mengelola risiko yang mungkin muncul dengan melakukan identifikasi dan mitigasi risiko.  Mitigasi risiko baru dapat dirasakan ketika terjadi suatu pelanggaran yang menimbulkan risiko terjadi.

2.    Pembahasan

Fungsi Treasury menjadi begitu luar biasa pada masa krisis pandemi Covid-19 seiring dengan peran APBN yang menjadi sangat signifikan baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian. Pada saat APBN berfugsi signifikan, maka pada saat itu seluruh fungsi perbendaharan menjadi sangat krusial, mulai dari penyediaan saluran penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan manajemen kas, pelaksanakan anggaran, sampai dengan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan. Pandemi ini justru menjadi momentum yang membuktikan bahwa DJPb mampu melaksanakan peran Treasury dengan baik.

Information Technology (IT) harus dikembangkan dengan user-friendly dan responsif terhadap perubahan yang sangat cepat. DJPb diharapkan menjadi center of excellence di bidang pengelolaan perbendaharaan, di mana IT menjadi backbone-nya. Modernisasi IT seperti Sistem Perbendaharaan dan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) yang berfungsi sebagai enabler yang mendukung pelaksanaan tusi utama DJPb.

Sumber: