Separuh Warga Bengkulu Selatan Ngaku Miskin, Masuk DTKS, Diduga Ini Tujuannya

Separuh Warga Bengkulu Selatan Ngaku Miskin, Masuk DTKS, Diduga Ini Tujuannya

Kabid Fakir Miskin Dinsos Bengkulu Selatan, Syahriar S.Sos-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Lebih separuh warga Kabupaten BENGKULU SELATAN, Bengkulu ngaku miskin.

Ini berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ada 108.136 Kepala Keluarga tercatat. Sedangkan Jumlah penduduk Kabupaten BENGKULU SELATAN hanya 170 ribu jiwa.

BACA JUGA:Identitas Pembunuh Warga Bengkulu Selatan di Kamar Kosan Terungkap, Tapi Melarikan Diri, Ini Dugaan Motifnya

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Warga Bengkulu Selatan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kosan

Diduga DTKS belum valid, data yang tercatat itu diyakini belum menggambarkan data sebenarnya masyarakat miskin.

Diduga ada sejumlah warga sengaja mengaku miskin agar mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Ketidak sesuaian data itu menjadi perhatian serius Dinas Sosial Bengkulu Selatan.

Warga yang tidak miskin tapi ngaku miskin, dicoret dari daftar penerima bantuan pemerintah.

BACA JUGA:Mau Pinjam Tunai? Cek Pinjol Terbaik di Indonesia Tahun 2023, Transparan dan Bunga Rendah

BACA JUGA:SERBA CEPAT! 5 Hari Bertemu Langsung Menikah, Lalu Bercerai Lewat Whatsapps

“Ada 108.136 KK yang tercatat dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), itu lebih setengah dari jumlah penduduk kita sebanyak 170 ribu jiwa. Dengan jumlah DTKS sebanyak 108 ribu jiwa itu, dapat diartikan masyarakat di Bengkulu Selatan adalah kalangan menengah ke bawah,” ujar Kabid Fakir Miskin Dinas Sosial BS, Syahriar, S.Sos.

Syahriar mengaku kalau DTKS tersebut tidak masuk akal. Pihaknya pun melakukan verifikasi dan validasi terhadap data tersebut.

BACA JUGA:Pilihan Asuransi Kesehatan Selain BPJS: Apa Keuntungannya?

BACA JUGA:Bengkulu Sukses! Berikut Ide Bisnis Modal Kecil dengan Untung Besar yang Layak Dicoba

Validasi  dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan untuk menemui dan melihat langsung kondisi warga yang tercatat di DTKS.

Jika kondisi warga sudah tidak masuk kategori miskin, maka langsung dicoret.

“Validasi tersebut kami lakukan dengan cara turun ke 11 kecamatan melibatkan pihak desa dan kelurahan. Kami lihat langsung kondisi masyarakat. Kalau ada yang tidak lagi kategori miskin, maka akan dicoret dari DTKS, begitu juga ada warga miskin tidak masuk DTKS, akan dimasukan supaya bisa mendapat bansos dari pemerintah,” ujar Syahriar. (red)

Sumber: dinas sosial bengkulu selatan