Pemerintah Lanjutkan Penyaluran KUR Tahun 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto -istimewa-raselnews.com
JAKARTA, RASELNEWS.COM - Pemerintah memastikan akan melanjutkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2024.
Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Hingga 26 Desember 2023, total KUR yang telah disalurkan mencapai Rp255,8 triliun kepada 4,57 juta debitur. Tingkat kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga rendah pada 2,03%, di bawah rata-rata nasional sebesar 2,42%.
BACA JUGA:KUR BRI Pinjaman Rp 50 Juta, Angsuran Ringan, Syarat Mudah
Sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperluas akses keuangan bagi UMKM, program KUR berkembang menjadi akses utama UMKM dalam ekosistem keuangan resmi.
Per 31 Agustus 2023, 70% dari total debitur KUR tahun itu merupakan debitur baru, sementara 53% di antaranya naik kelas dalam pembiayaan (graduasi).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan KUR di 2023 berhasil dalam memperluas akses pembiayaan dan meningkatkan kapasitas usaha UMKM.
BACA JUGA:Utang KUR BRI Belum Lunas Tapi Mau Pinjam Lagi, Jangan Gelisah, Lengkapi Saja Syarat Ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa gabungan program KUR, Kredit Usaha Alsintan, dan Kartu Tani meringankan beban petani dalam memenuhi kebutuhan modal pertanian.
Ia menekankan perlunya dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk meningkatkan jumlah debitur KUR yang naik kelas dan memperluas akses pembiayaan bagi UMKM, Pemerintah menerapkan suku bunga/marjin berjenjang bagi debitur KUR berulang sejak tahun 2023.
BACA JUGA:Syarat KUR BRI Akhir Tahun 2023: Plafon Rp 100 Juta Angsuran Rp 2 Jutaan
Selain itu, ada persiapan perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Pedoman Pelaksanaan KUR di 2024. Salah satu kebijakan baru adalah akses KUR Mikro berulang untuk petani dengan lahan terbatas hingga 20.000 m2.
Petani kecil yang menjadi penerima KUR akan mendapatkan insentif dengan pengecualian pada pembatasan plafon KUR Mikro (mulai dari Rp10 juta hingga Rp100 juta) dan suku bunga/marjin tetap sebesar 6%.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan akses pembiayaan yang terjangkau untuk modal kerja mereka dalam produksi.
BACA JUGA:Pinjaman Non KUR BRI Tanpa Jaminan Cicilan Rp 100 ribuan, Berikut Syaratnya
Pada tahun 2024, akan ada ketentuan baru terkait laporan realisasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KUR setiap bulan oleh Penyalur KUR.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelaporan untuk analisis SBDK KUR di masa mendatang.
Proyeksi penyaluran KUR di tahun 2024 mencapai Rp300 triliun kepada 43 Penyalur KUR aktif, dengan plafon KUR yang sudah didistribusikan sebesar Rp280,48 triliun.
Diharapkan penyaluran ini akan menambah 1,8 juta debitur KUR baru dan 1,4 juta debitur KUR yang naik kelas. Sisa plafon KUR yang belum didistribusikan akan digunakan sebagai cadangan untuk Kredit Usaha Alsintan dan peningkatan penyaluran KUR.
Sumber: