Punya Mobil CVT? Hati-hati di KM 100 Ribuan, Jangan Sampai Tidak Menyesal

Punya Mobil CVT? Hati-hati di KM 100 Ribuan, Jangan Sampai Tidak Menyesal

Punya Mobil CVT? Hati-hati di KM 100 Ribuan, Jangan Sampai Tidak Menyesal-istimewa-tangkapan layar youtube

RASELNEWS.COM - Saat ini, mobil dengan transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission semakin banyak diluncurkan oleh pabrikan karena dianggap lebih nyaman, irit, dan responsif.

Hanya saja yang perlu diwaspadai pada saat mobil ini sudah memiliki jarak tempuh 100 ribuan kilometer.

Memang, mobil jenis ini CVT, terutama dengan penggerak roda depannya, terasa lebih senyap, lincah, dan responsif.

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Alasan Motor Mesin 2 Tak Perlu Oli Samping

Beberapa contoh mobil CVT yang sudah beredar adalah New Avanza, all-new Veloz, New Xpander, New BRV, CRV, X-Trail, dan lainnya.

Namun, meski memiliki kelebihan, apakah mobil CVT adalah pilihan terbaik untuk keluarga di tanah air? Jawabannya belum tentu, karena ada beberapa masalah yang perlu dipahami oleh pengguna, terutama kondisi jalanan di Indonesia.

CVT adalah jenis transmisi kendaraan yang memanfaatkan daya gesekan antara dua buah puli dengan sabuk baja. Sabuk baja ini dibuat dari ratusan lempengan baja yang dijalin dan diikat menjadi satu kesatuan, sehingga memiliki cengkraman kuat, fleksibilitas, dan tahan panas.

BACA JUGA:Meski Paling Jadul, Penjualan KLX150 Kawasaki Tetap Paling Laris Manis, Ini Alasannya

Transmisi CVT menciptakan rasio putaran mesin yang halus tanpa hentakan saat perpindahan gigi, membuat mobil terasa lebih responsif, senyap, dan irit bahan bakar.

Namun, penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada mobil CVT. Misalnya, sabuk baja bisa mudah pecah jika mobil digunakan secara tidak tepat atau sudah mencapai kilometer tertentu, khususnya sekitar 150 ribuan.

Gejalanya bisa berupa mobil tersendat, bergetar, atau suara keras dari blok mesin. Kerusakan transmisi CVT juga bisa membuat mobil kehilangan daya putaran roda meskipun RPM tinggi, bahkan bisa berujung pada mati totalnya mesin.

BACA JUGA:Mobil SUV Ini Benar-benar Futuristik, Harganya Sangat Menggoda, Memang Layak Dimiliki

Oleh karena itu, pemilik mobil CVT disarankan untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, mobil CVT tidak cocok untuk medan jalanan menanjak dengan beban berat.

Kedua, tidak cocok untuk balapan yang membutuhkan perpindahan gigi cepat dan agresif. Ketiga, jangan sembarangan menggunakan oli transmisi, karena mobil CVT memerlukan oli khusus yang harganya lebih mahal.

Keempat, waspadai saat mobil mendekati KM 100 ribuan dan lakukan penggantian sabuk baja jika perlu, karena biayanya jauh lebih murah daripada mengatasi kerusakan setelah terjadi.

BACA JUGA:Hyundai Mulai Unjuk Gigi! Mobil Baru Grand i10 Nios Sudah Bisa Dipesan, Harga Rp 130 Juta

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengguna mobil CVT dapat menghindari kerusakan yang tidak diinginkan dan memperpanjang umur transmisi mobilnya. (and)

Sumber: