Menurut Dokter Ema 6 Obat Ini Terbukti Berisiko Merusak Ginjal, Dijual Bebas di Apotek dan Minimarket

Menurut Dokter Ema 6 Obat Ini Terbukti Berisiko Merusak Ginjal, Dijual Bebas di Apotek dan Minimarket

Obat yang berisiko merusak ginjal menurut dr ema--tangkapan layar youtube dr emasuperr

RASELNEWS.COM - Dokter Ema Surya Pertiwi mengaku kerap menemui pasien di kliniknya yang menderita kerusakan ginjal, mulai dari akut maupun kronis.

Hal ini ternyata akibat kebiasaan mengonsumsi obat-obatan yang bebas dijual di apotek dan minimarket. Bahkan obat-obatan yang dianggap ringan sekalipun dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal tanpa disadari.

Awalnya, obat dikonsumsi untuk meredakan keluhan, tetapi malah merusak ginjal karena tubuh berusaha mengeluarkan sisa-sisa racun dan toksin dari obat tersebut.

BACA JUGA:Jangan Sampai Operasi! Berikut Bahan Alami Ampuh Atasi Batu Ginjal, Mudah Ditemukan

BACA JUGA:Penyebab Meningkatnya Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Pada Anak, Ternyata Bukan Karena Susu UHT

Menurut dr Emar Surya Pertiwi dalam kanal youtubenya dr Emasuperr, ada enam jenis obat yang terbukti dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Apa saja obat-obatan tersebut?

1. Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri, terutama jenis antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan acetaminofen, sangat umum dijual bebas, baik di apotek maupun minimarket.

NSAID digunakan untuk meredakan nyeri, menurunkan demam, dan mengurangi gejala flu. Namun, obat pereda nyeri ini sering ditemukan juga dalam produk tradisional yang tidak jelas keamanannya.

BACA JUGA:7 Bahan Ampuh Atasi Batu Ginjal Secara Alami!

BACA JUGA:Tak Perlu Sampai Cuci Darah, 5 Sayuran Ini Ternyata Bikin Ginjalmu Sehat, Konsumsi yang Rutin Ya

Jika dikonsumsi terus-menerus, terutama pada kondisi dehidrasi atau tekanan darah rendah, obat-obatan ini bisa memicu kerusakan ginjal akut. Jadi, penting untuk mengontrol konsumsi obat pereda nyeri agar ginjal tetap sehat.

2. Antibiotik

Penggunaan antibiotik sesuai resep dokter umumnya aman. Namun, seringkali orang membeli antibiotik sendiri tanpa resep, dan mengonsumsinya dalam jangka panjang, meskipun hanya untuk keluhan ringan seperti batuk atau gatal.

Hal ini sangat tidak disarankan karena dapat memperburuk kerusakan ginjal. Ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan zat kimia dari tubuh, dan konsumsi antibiotik yang berlebihan dapat membuat ginjal bekerja lebih keras.

BACA JUGA:TBC Ternyata Bisa Menyerang Kulit, Ginjal dan Tulang Belakang, Cek Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Sumber: