Duh, Stok Obat di RSHD Manna Habis, Bagaimana Nasib Pasien?
RSHD Manna, Bengkulu Selatan-andri irawan-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Mengawali tahun 2025, pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSHD) Manna, BENGKULU SELATAN, kembali menuai keluhan dari masyarakat.
Kekosongan stok obat untuk beberapa penyakit menjadi penyebab utama ketidakpuasan pasien, yang pada akhirnya menghambat pelayanan kesehatan.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Makan Minum Pasien RSHD Manna! Setiap Pencairan, Direktur Minta Rp 15 Juta
Salah satu keluhan datang dari Herian Johari, warga Desa Selali, Kecamatan Pino Raya. Ia membawa kerabatnya yang terluka akibat terkena mesin pemotong rumput ke IGD RSHD Manna pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Namun, tindakan medis tak dapat dilakukan karena stok obat tetanus di rumah sakit tersebut sedang kosong.
BACA JUGA:3 Tersangka Korupsi Anggaran Makmin RSHD Manna Bengkulu Selatan Resmi Ditahan Jaksa
“Saya bawa pasien dalam kondisi darurat, tapi pelayanannya sangat mengecewakan. Mereka bilang stok obat tetanus habis karena awal tahun. Ini alasan yang sulit diterima,” ujar Herian dengan nada kecewa.
Menurutnya, alasan kekosongan stok obat ini tidak logis, terutama karena RSHD Manna adalah rumah sakit rujukan utama di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Ditangkap Karena Jual Obat Aborsi, Pengakuan Oknum Honorer RSHD Manna Ini Mengejutkan
“Manajemen rumah sakit harusnya mempersiapkan stok obat darurat sejak jauh hari. Kalau kondisi seperti ini, jelas ada yang salah dengan pengelolaan RSHD Manna,” tambahnya.
Kondisi ini memaksa pasien untuk membeli obat di apotek luar rumah sakit, yang tentunya membutuhkan biaya tambahan. Situasi ini semakin memberatkan, terutama bagi pasien yang kondisi ekonominya kurang mampu dan bergantung pada layanan BPJS.
BACA JUGA:Bacabup Ini Sorot RSHD Manna dan KPU: Plafon Masih Triplek, Kalah dengan Swasta! Pilkada Bengkulu Selatan
“Kalau obat harus dibeli di luar, masyarakat yang akhirnya menanggung beban. Apalagi mereka yang kurang mampu. Harusnya rumah sakit memastikan stok obat darurat selalu tersedia,” tegas Herian.
Selain itu, masalah lain yang mencuat adalah belum dibayarkannya gaji atau honorarium tenaga kesehatan di RSHD Manna selama beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Selatan Tetapkan Tsk Korupsi Makan Minum Pasien RSHD Manna, 2 PNS, 1 Swasta
Hal ini diduga menjadi penyebab menurunnya semangat kerja para petugas, yang berimbas pada pelayanan terhadap pasien.
“Saya dengar dari beberapa petugas di IGD, mereka sudah lima bulan belum gajian. Kalau terus seperti ini, wajar kalau mereka kurang semangat melayani pasien,” ungkap Herian.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: RSHD Manna Heboh, Pria Berkaos Hitam Menyusup Masuk Ruang Pasien, Ini yang Terjadi
Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan atas persoalan ini. Menurutnya, alasan kekosongan stok obat karena awal tahun anggaran sangat tidak masuk akal.
“Bupati dan DPRD harus serius menyikapi masalah ini. RSHD Manna sebagai BLUD tentu memiliki anggaran untuk pengadaan obat. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban,” pungkasnya. (**)
Sumber: