Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,62 Persen, Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya

Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,62 Persen, Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya

Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,62 Persen, Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya-istimewa-freepik.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi BENGKULU mencatat ekonomi BENGKULU mengalami pertumbuhan sebesar 4,62 persen pada tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 4,28 persen.

Dari sisi produksi, sektor administrasi pemerintahan, pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi kendaraan bermotor menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi tahun ini.

BACA JUGA:Pekerjaan DD Way Hawang Rampung, Kualitas Ekonomi Warga Meningkat

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menjelaskan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta pembentukan modal tetap bruto.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, realisasi belanja pemerintah, serta pembangunan infrastruktur di daerah.

"Secara keseluruhan, ekonomi Bengkulu mengalami peningkatan. Faktor pendorongnya meliputi pemilu, jasa perusahaan, dan belanja pemerintah," ujar Win Rizal.

BACA JUGA:Syarat Ekonomi Daftar KIP Kuliah 2025 di Semua Jalur: Dokumen hingga Gaji Orang Tua, Wajib Tahu!

Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menegaskan pemerintah daerah terus mendorong sektor strategis seperti pertanian, pariwisata, perikanan, dan industri kecil menengah sebagai motor utama penggerak ekonomi.

"Kami juga terus berupaya meningkatkan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi investor," kata Rosjonsyah.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Faktor Ekonomi, Perempuan di Rejang Lebong Ini Depresi, Nyawa Suami Dihabisi

"Tanpa kerja sama dari berbagai pihak, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak akan berjalan optimal," pungkasnya. (**)

Sumber: