Duh...Pantai Labuan Banten Ini Dinobatkan Pantai Terkotor di Indonesia

Duh...Pantai Labuan Banten Ini Dinobatkan Pantai Terkotor di Indonesia

Tangkapan layar kondisi Pantai Labuan di Banteng yang penuh dengan sampah-IG @pandawaragroup-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Pandawara Group yang merupakan kelompok pelajar yang peduli akan lingkungan menobatkan Pantai Labuan yang berada di Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, Banten sebagai Pantai terkotor di Indonesia.

Pernyataan itu ditegaskan Pandawara Group dalam akun Instagramnya @pandawargroup. "Pantai terburuk dan terkotor nomor 1 di Indonesia," ujar personel pandawara group dalam videonya.

BACA JUGA:Pantai Panjang Bengkulu Disebut Paling Berbahaya, Ternyata Ini Alasannya

Pernyataan ini sangat beralasan. Hampir sepanjang daratan terlihat jelas penumpukan sampah yang sangat parah di Pantai Teluk.

Pinggir Pantai Teluk dipenuhi oleh sampah-sampah seperti baju bekas, sampah domestik, dan lain sebagainya lagi.

"Coba lihat nih sampahnya. Ini enggak tahu disengaja apa gimana? Lihat tuh, banyak (sampah) kainnya," ujar personel lain Pandawara Group.

BACA JUGA:Catat! Pantai Panjang Bengkulu Bebas Parkir, Kecuali...

Dalam videonya, Pandawara Group mengajak masyarakat dan pemerintah bersatu menanggulangi masalah sampah di pantai itu.

"Di pantai seperti ini. Bukan menjadi ajang saling menyalahkannya antara masyarakat dan pemerintah.

Ini menjadi satu momen bersatunya masyarakat dan pemerintah, untuk sama-sama menanggulangi masalah lingkungan," kata salah satu personel Pandawara Group.

BACA JUGA:7 Biduan Siap Gebrak Pantai Pasar Bawah Selama Lebaran, Tarif Masuk Rp10 ribu, Belum Termasuk Pakir Ya...

Dalam video itu, Pandawara juga meminta bantuan kepada seluruh masyarakat sekitar untuk ikut membersihkan tumpukan sampah yang begitu menghilangkan aura pantai itu.

"Butuh bantuan, buat ngurangin itu semua. Kita tunggu siapapun yang mau datang besok pagi di Pantai Labuan, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten," demikian narasinya. (red)

Sumber: