RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) semakin mengkhawatirkan. Sudah ratusan warga Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) yang terkena DBD. Bahkan sudah ada 2 warga yang dilaporkan meninggal dunia akibat DBD.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Bupati BS Gusnan Mulyadi menyerukan seluruh lapisan masyarakat agar melaksanakan gotong royong massal. "Serangan DBD ini sudah sangat mengkhawatirkan, ayo kita gotong royong massal secara serentak seluruh masyarakat BS," kata Gusnan saat rapat bersama untuk mengatasi DBD di pendopo rumah dinas Bupati BS, Selasa kemarin (9/8). Dikatakan Gusnan, dalam kegiatan gotong royong massal ini, diharapkan semua masyarakat BS tanpa terkecuali mulai dari masyarakat desa, pelajar para ASN, TNI, Polri, perusahaan swasta ataupun BUMN, agar turun serentak menggelar gotong royong massal tersebut. Kegiatan gotong royong massal ini digelar setiap seminggu sekali selama satu bulan. "Kita jadwalkan gotong royong setiap hari Jumat, mulai Jumat ini (12/8)," ujar Gusnan. BACA JUGA:82 Warga Bengkulu Selatan Positif DBD Bupati, mengajak semua lapisan masyarakat dapat membersihkan lingkungannya. Diharapkan tidak ada genangan air di pemukiman. Selain itu selalu rutin menguras tempat penampungan air serta menutup semua tempat penampungan air. Sehingga nyamuk penyebab DBD tidak bisa berkembang biak. "Kita harus kompak memerangi kasus DBD ini agar ke depan tidak ada lagi warga BS yang terserang DBD," harapnya. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSUDHD) BS, dr Debi Utomo mengaku pihaknya selama ini sudah merawat 90 warga BS yang terserang DBD. Dari 90 orang tersebut hampir semuanya sembuh. Sebab sudah ada 80 orang pasien yang sembuh dan sudah pulang ke rumah. "Pasien yang terserang DBD tidak ada yang meninggal dunia di rumah sakit, saat ini yang masih dirawat ada 10 orang lagi, sisanya sudah sembuh semua," terang Debi. Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan BS, Didi Ruslan SKM MSi mengatakan warga BS yang pernah dirawat di semua Puskesmas di BS sejak Januari 2022 sampai pertengahan tahun ini ada 131 pasien DBD. Dari jumlah tersebut ada 2 pasien DBD yang meninggal dunia yakni satu orang pasien dirawat di Puskesmas Kayu Kunyit Kecamatan Manna dan satu orang lagi sempat dirawat di Puskesmas Kota Manna. BACA JUGA:DBD Kian Mengganas, Dua Warga Kaur Meninggal Dunia Dari ratusan orang tersebut, warga yang terserang DBD terbanyak di kecamatan Kota Manna. Sebab dari data yang ada, tercatat ada 46 warga BS yang terserang DBD di rawat di Puskesmas Kota Manna. Kemudian di Puskesmas Kayu Kunyit ada 20 pasien pengidap DBD, di puskesmas Kayu Kunyit ada 18 pasien. Sisanya tersebar di sejumlah puskesmas dalam wilayah BS. "Kita memang rutin menggelar fogging. Namun upaya terbaik untuk mencegah penyebaran virus penyebab DBD dengan kebersihan lingkungan, saya harap semua warga bisa ikut kebersihan massal serentak mulai Jum'at (12/8) nanti," ajak Didi. Didi menambahkan, faktor menyebabkan meningkatnya kasus DBD karena kepadatan populasi nyamuk Aedes Agypti sebagai vektor penyakit, banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim hujan yang menimbulkan genangan air di sekitar pemukiman. BACA JUGA:Januari, Tercatat 9 Kasus DBD di Seluma Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat BS dapat selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus yakni mengubur, menimbun dan menguras genangan air, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk seperti lotion atau kelambu dan lainnya. Didi mengaku fogging hanya bagian dari cara pemberantasan atau pemutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dewasa. Sedangkan cara terbaik dan ampuh mengatasi DBD hanya dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M plus. "Mari kita selalu waspada sejak kini agar tidak terserang DBD," imbau Didi. (one)Dua Warga Meninggal Akibat DBD
Rabu 10-08-2022,10:32 WIB
Reporter : admin53radarselatan
Editor : admin53radarselatan
Tags : #nyamuk aedes aegepty
#meninggal dunia
#kasus dbd meningkat
#demam berdarah
#dbd
#bengkulu selatan
Kategori :
Terkait
Sabtu 23-11-2024,13:37 WIB
Prakiraan Cuaca Wilayah Bengkulu dan Sekitarnya, Berdasarkan Informasi dari BMKG!
Selasa 19-11-2024,12:32 WIB
Orang Tua Siswa di Bengkulu Selatan Wajib Tahu! Begini Mekanisme Penyaluran dan Penerimaan Dana PIP
Selasa 19-11-2024,11:21 WIB
Guru Bengkulu Selatan Semakin Berkurang, Honorer Jadi Harapan
Selasa 19-11-2024,09:58 WIB
RAPBD Bengkulu Selatan 2025 Tembus Rp1 Triliun, Berikut Alokasi Belanjanya
Kamis 14-11-2024,16:12 WIB
Jadwal Debat Paslon Bupati dan Wabup Bengkulu Selatan Berubah! Lokasi Bukan di Gedung Pemuda, Ini Alasan KPU
Terpopuler
Sabtu 23-11-2024,09:24 WIB
Cara Daftar dan Syarat PPG Daljab 2024 untuk Guru SD-SMA melalui SIMPKB dan PMM
Sabtu 23-11-2024,12:58 WIB
Sony A7R V, Kamera Terbaik untuk Wedding Videographer
Sabtu 23-11-2024,20:17 WIB
Risiko Banjir dan Longsor Meningkat, Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari-Februari 2025
Sabtu 23-11-2024,16:08 WIB
Jangan Anggap Remeh! Pentingnya Kontrol Gula Darah untuk Hidup Sehat
Sabtu 23-11-2024,13:37 WIB
Prakiraan Cuaca Wilayah Bengkulu dan Sekitarnya, Berdasarkan Informasi dari BMKG!
Terkini
Sabtu 23-11-2024,20:17 WIB
Risiko Banjir dan Longsor Meningkat, Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari-Februari 2025
Sabtu 23-11-2024,19:17 WIB
Wahai Bunda, Ini Alasan Mengapa Sayur Bayam Sebaiknya Tidak Dihangatkan Kembali!
Sabtu 23-11-2024,18:02 WIB
Orang Tua Wajib Tahu! 5 Cara Menjaga Kesehatan Anak saat Musim Hujan
Sabtu 23-11-2024,17:34 WIB
Samsung Galaxy Ring Dilengkapi Fitur Canggih untuk Pantau Kesehatan, Dijual Rp6 Jutaan
Sabtu 23-11-2024,17:01 WIB