RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Program Padat Karya 2022 resmi dibuka Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI. Pendaftaran program secara online akan dimulai pada awal September mendatang.
Warga yang berminat diminta dapat menyiapkan berbagai syarat dan berkas yang dibutuhan. Mulai dari identitas diri, kelompok padat karya serta lokasi untuk penerapan program. Kepala Dinas Nakertrans BS Edi Susanto, SH mengaku jumlah satu anggota kelompok program Padat Karya yakni 40 orang. Anggota kelompok merupakan warga yang aktif bersosialisasi dan betul-betul berdomisili di satu wilayah. BACA JUGA:Kerjasama Atasi Blank Spot dan Wujudkan Desa Digital “Pendaftaran dilakukan secara online di laman resmi program Padat Karya Kemenaker tahun 2022. Jumlah anggota per kelompok 40 orang dan disertai dengan identitas diri. Pendaftaran ini gratis dan prosesnya mudah,” ujar Edi. Anggota dalam kelompok program Padat Karya adalah mereka yang berusia produktif, 18-36 tahun. Hal itu untuk optimalisasi pelaksanaan program dan meminimalisir kegagalan proyek. “Mereka yang berhasil lolos seleksi pusat, akan mendapatkan anggaran Rp 100 juta. Anggaran ini boleh digunakan untuk kepentingan pembangunan fasilitas umum yang berkenaan langsung terhadap masyarakat,” papar Edi. Tidak ada batasan jumlah kelompok pendaftar dalam program Padat Karya kali ini. Hanya saja, semua kelompok diminta serius dan tidak menganggap seleksi sebagai formalitas saja. Karena, anggota yang terjaring tidak memenuhi kualifikasi akan berpengaruh bagi pendaftaran kelompok di tahun-tahun berikutnya.“Yang data kelompoknya fiktif, pasti ketahuan. Makanya jangan main-main,” tegas Edi. Secara umum program Padat Karya Kemenaker RI ini berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat. Khususnya bagi warga miskin dan marginal yang bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Program Padat Karya terbagi dua, yakni infrastruktur dan produksi. Infrastruktur seperti normalisasi saluran air dan irigasi, perbaikan jembatan, MCK serta Sarpras lainnya. Padat Karya berikutnya yaitu produktif, seperti pengembangan usaha kelompok atau budidaya ikan. “Nantinya, semua bahan atau material sampai tenaga kerja dari warga setempat yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran dan warga miskin,” jelas Edi. Dengan program Padat Karya ini, sambung Edi, warga diberikan upah perangsang kerja (UPK). Sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup, menabung, mendapat modal sekaligus termotivasi memelihara wilayahnya. Dengan program ini diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat setempat dari segi perekonomian. “Harapan kami, banyak kelompok dari Bengkulu Selatan yang lolos seleksi program ini. Sehingga berdampak langsung bagi pembangunan wilayah dan desa. Kalaupun warga masih ada yang ragu mengenai teknis pendaftaran, silahkan datang langsung ke kantor kami,” pesan Edi. (rzn)