BENGKULU, RASELNEWS.COM - Seluruh perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Pertambangan Batu Bara di Bengkulu diminta memasok dan memenuhi kebutuhan batu bara PT. Tenaga Listrik Bengkulu (PT. TLB) Pulau Baai.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan jalan di Provinsi Bengkulu akibat angkutan batu bara.
BACA JUGA:Seleksi SNBP dan SNBT Dimulai, Begini Cara dan Mekanisme Registrasi Akun SNPMB 2023
BACA JUGA:BPN Seluma Siapkan 2.100 Persil Sertifikat Lahan, Gratis..! Ini Cara Dapatkannya
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Fachriza Razie mengatakan angkutan batu bara yang merupakan kebutuhan PT. TLB selama 1 tahun kurang lebih mencapai 800 ribu metrik ton.
Setengahnya bahkan didatangkan dari provinsi tetangga, akibatnya jalan yang selalu dilewati kendaraan berbeban berat rentan membuat jalan rusak.
BACA JUGA:Mau Belanja Online? Ikuti 5 Tips Ini Sebelum Anda Menyesal
"Selama ini pasokan batu bara untuk memenuhi kebutuhan PLTU sangat kurang. Untuk itu kami mengarahkan agar perusahaan batu bara yang ada di Bengkulu untuk dapat memasok kebutuhan PLTU," ungkap Fachriza, Kamis (12/1).
Fachriza mengatakan terdapat 8 perusahaan yang mendapatkan penugasan tersebut. Artinya PT. TLB tidak perlu lagi memasok batu bara dari luar provinsi.
BACA JUGA:Makan Mie Ayam, Handphone Manajer SPBU Kutau 'Kunam'
BACA JUGA:Berapa Harga Motor Bekas di Bengkulu Selatan? Cek di SIni, Honda Scoopy Masih 'Melawan'
Dengan dihentikannya pengangkutan batu bara dari luar provinsi, diharapkan mengurangi kerusakan badan jalan yang dilalui. "Jadi badan jalan juga bisa bertahan lama," sambung Fachriza.
Hingga kemarin, dua dari 8 perusahaan batu bara sudah menyatakan persetujuan untuk memasok kebutuhan PT. TLB.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Mulyani mengaku selisih harga batu bara Provinsi Bengkulu dan provinsi tetangga juga tidak sebanding dengan kerusakan badan jalan yang ditimbulkan truk angkutan yang melintas.