BENGKULU, RASELNEWS.COM - Pemprov Bengkulu akan mengoptimalkan peran perangkat desa dalam menurunkan angka stunting.
Apalagi angka stunting di Provinsi Bengkulu masih cukup tinggi yakni mencapai 21 persen.
BACA JUGA:Sekda Provinsi Bengkulu Sebut Ada OPD dengan Kinerja Masih di Bawah 50 Persen, Bersiap Dimutasi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengaku pemerintah pusat menargetkan kasus stunting pada 2024 mendatang maksimal di angka 14 persen.
BACA JUGA:Awal Tahun Harga Sawit Diprediksi Terus Membaik, Ini Alasannya
"Penurunan kasus stunting ini bisa dimulai dari desa. Bagaimana perangkat desa bisa memberikan pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting," ujar Herwan.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan dan Pemkot Pagaralam Jalin MoU Ketersedian Pangan
Empat kabupaten masih menjadi lokus penanganan kasus stunting. Yakni Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.
Program penurunan stunting terdiri dari, spesifik, intervensi dan sensitif.
BACA JUGA:IRT Hanyut Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas
“Programnya banyak, misalnya PUPR masalah sanitasi, soal jamban hingga sanitasi lingkungan," sambung Herwan.
Sedangkan BKKBN dapat mempersiapkan calon pengantin dan pendampingan keluarga guna mencegah anak lahir stunting.
BACA JUGA:Kepala Sekolah Menjabat Lebih 3 Periode, Wajib Lakukan Ini
"Kami sudah menggelar rapat terpadu dan memaparkan apa saja yang menjadi kendala. Semoga program yang disepakati dapat berjalan lancar," pungkasnya. (**)